"Ya intinya saya tidak mau melewati kewenangan saya," kata Gibran, Rabu (26/10/2022).
Dirinya mengaku sering mendapat aduan dari warga Solo dan sekitarnya. Selama ini, ia meneruskan aduan warga dari luar Solo itu kepada pejabat daerah masing-masing.
"Kalau tak teruske pasti tak teruske (saya teruskan pasti saya teruskan ke pejabat setempat), tapi jangan terus-terusan nanti dikira saya minteri (sok pintar). Kalau aku nggak papa, tapi jangan semua dibrukke (ditimpakan) aku," ujarnya.
Gibran juga menyoroti beberapa akun media sosial yang bukan berada di wilayah Solo, namun selalu menandai dirinya.
"Sekarang sosmed, kabeh lebokke ning aku kan ora etik (semua dimasukkan ke saya kan tidak etis). Tapi saya bantu, saya teruskan, tapi jangan terus-terusan, tidak etis," jelasnya.
Dirinya yakin setiap daerah sudah punya kanal aduan tersendiri. Sehingga mempunyai cara sendiri untuk menjawab aduan.
"Kita terbuka tapi jangan terusan, ndak aku dikiro piye (dikira gimana). Saya yakin setiap daerah ada kanal aduan, Bupati punya sosmed, dilaporke wae to ( dilaporkan saja). Kalau kalah populer nggak," jelasnya.
(rih/dil)