Jalan Desa Kalongan Ungaran Putus gegara Longsor, Jalur Alternatif Disiapkan

Jalan Desa Kalongan Ungaran Putus gegara Longsor, Jalur Alternatif Disiapkan

Ria Aldila Putri - detikJateng
Rabu, 26 Okt 2022 15:23 WIB
Jalan alternatif Ungaran-Mranggen di Dusun Bandungan, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, longsor sejak Februari 2022 hingga kini belum diperbaiki. Foto diambil Rabu (10/8/2022).
Jalan alternatif Ungaran-Mranggen di Dusun Bandungan, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, longsor sejak Februari 2022. Foto diambil Rabu (10/8/2022). (Foto: Ria Aldila Putri/detikJateng)
Kab Semarang -

Jalan Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, putus gegara longsor sejak Februari lalu. Pemkab Semarang akhirnya menganggarkan dana untuk perluasan jalan alternatif.

"Terkait dengan longsor di jalan kabupaten dari Kalongan yang menuju ke Demak ini kita alihkan ke jalan alternatif yaitu di Jalan Bima. Mulai bulan November ini mulai kita lebarkan, kita beri talut sampingnya. Pelebaran itu sangat mendesak untuk lalu lintas bisa berjalan lancar lagi," ujar Bupati Semarang Ngesti Nugraha kepada wartawan, Rabu (26/10/2022).

Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 2,8 miliar. Ia menjelaskan nantinya Jalan Bima akan menjadi jalan utama. Sebab, longsor yang terjadi di jalan utama bisa semakin melebar dan sangat membahayakan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga belum berani membangun (kembali) lokasi tersebut karena masih bergerak dan sudah ada kajian dari BPBD. Kalau tanah di jalan longsor ini terus bergerak. Tidak menutup kemungkinan kalau jalan alternatif nantinya menjadi jalan utama," jelasnya.

Ngesti meminta masyarakat yang tinggal dekat dengan Jalan Arjuna yang longsor itu untuk selalu waspada. Apalagi, kontur tanah di wilayah itu berair dengan tebing yang tinggi.

ADVERTISEMENT

"Saya berpesan untuk yang tinggal disana untuk selalu waspada terkait dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi atau terburuk harus kita waspadai dari awal. Ada satu rumah yang di ujung itulah sudah berpindah atau mengungsi karena kekhawatirannya nanti (longsornya) semakin mendekati rumah itu," tandasnya.

Untuk diketahui, Desa Kalongan dalam ancaman bencana tanah gerak. Tak hanya jalan utama, namun tanah desa hingga pekarangan rumah warga juga amblas karena pergerakan tanah.

Kepala Desa Kalongan, Yarmuji, mengatakan ancaman tanah gerak sudah terjadi sejak bertahun-tahun lalu. Tanah gerak menyebabkan retakan dan longsor di beberapa titik.

"Dari dulu tempat itu sangat rawan, yang sudah longsor itu jalan dan tanah desa. Perkebunan juga pekarangan warga masih dalam zona yang retak-retak saja belum sampai longsor," ujar Yarmuji saat ditemui wartawan, Senin (24/10).




(aku/rih)


Hide Ads