Demi ANBK, Guru-Siswa SD di Pekalongan Naik Bukit Cari Sinyal Internet

Demi ANBK, Guru-Siswa SD di Pekalongan Naik Bukit Cari Sinyal Internet

Robby Bernardi - detikJateng
Selasa, 25 Okt 2022 17:38 WIB
Siswa SDN 2 Klesem Pekalongan mengerjakan ANBK di atas bukit, Senin (24/10/2022). Foto dari tangkapan layar video postingan akun IG @pekalonganinfo.
Siswa SDN 2 Klesem Pekalongan mengerjakan ANBK di atas bukit, Senin (24/10/2022). Foto dari tangkapan layar video postingan akun IG @pekalonganinfo. Foto: Tangkapan Layar
Pekalongan -

Video pendek yang menampilkan guru dan sejumlah murid SD mengerjakan ANBK gelombang 1 di bangunan semi permanen di atas sebuah bukit viral di media sosial. Mereka ternyata harus naik ke bukit karena mencari sinyal internet.

Dari penelusuran detikJateng, peristiwa tersebut terjadi di atas Bukit Pawuluhan, Kabupaten Pekalongan, Senin (24/10) kemarin. Video viral itu diunggah akun Instagram @ pekalonganinfo.

Video berdurasi 1 menit 26 detik itu telah ditonton lebih dari 96.000 kali sejak diposting 18 jam lalu. Dalam video itu terlihat guru dan para murid itu sedang mengerjakan sesuatu sambil melihat laptop.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam akun IG @ pekalonganinfo disebutkan, pelaksanaan kegiatan ANBK Gelombang 1 SDN 2 Klesem Kandangserang terpaksa pindah ke perkebunan warga karena listrik padam, sehingga sinyal WiFi pun ikut mati. Sementara, jaringan internet dari ponsel juga lemah sinyalnya di lingkungan sekolah.

"Demi mencari sinyal yang kuat untuk melanjutkan kegiatan ANBK, siswa beserta guru naik ke perkebunan warga yang jaraknya lumayan jauh dan jalan yang menanjak di Desa Klesem, Dukuh Pringamba, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan", tulis akun IG @pekalonganinfo.

ADVERTISEMENT

Dimintai konfirmasi detikJateng via telepon, Kepala SDN 2 Klesem, M Cahyadi, membenarkan adanya peristiwa yang viral tersebut. Cahyadi mengatakan, peristiwa itu bermula saat siswa kelas V sedang mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada Senin (24/10) kemarin.

"Sesi pertama (ANBK) sudah selesai di ruangan dengan WiFi yang kita tingkatkan. Namun untuk sesi kedua, listrik mati atau padam. Akhirnya panik, kita sudah mau masuk sesi kedua," kata Cahyadi.

"Lha terus gimana, nanti nggak terkejar waktunya. Ditunggu tidak nyala-nyala (listriknya), akhirnya ya sudah kita pakai HP, tethering saja ke laptop-laptop. Cari sinyal di atas bukit," imbuh Cahyadi.

Bukit Pawuluhan itu berjarak sekitar 1 km dari SDN 2 Klesem. "Lha ndilalah, ternyata di atas bukit ada (sinyal) lumayan, jaraknya agak jauh, 1 km. Di situ ada sinyal, ya sudah di situ kita buka (laptop)," ujar Cahyadi.

Tentang terpencilnya SDN 1 Klesem ada di halaman berikutnya...

Menurut Cahyadi, mengerjakan ANBK di alam terbuka demi menjangkau sinyal internet itu justru membuat siswanya senang. "Ya namanya di alam terbuka sinyalnya begitu, anak-anak juga senang. Alhamdulillah sudah selesai, lancar," ungkapnya.

Cahyadi mengatakan, video aktivitas di atas bukit itu awalnya hanya disebarkan di wilayah kecamatan saja. Tujuannya sebagai antisipasi jika hal serupa terulang, yaitu listrik padam saat proses mengerjakan ANBK.

"Itu kita video saja, tidak sengaja, buat konsumsi wilayah kecamatan saja, kan waktunya (pelaksanaan ANBK) tidak sama, ada juga tanggal 26, tanggal 29, buat jaga-jaga. Ini lho, kita di sini mati lampu susah, biar yang lain bisa antisipasi. Tidak tahu (ternyata) heboh sampai kementerian," ujar Cahyadi.

Untuk diketahui, SDN 2 Klesem lokasinya cukup terpencil. Akses menuju sekolah ini belum tersentuh aspal atau cor. Sehingga sekolah ini terbilang sepi peminat. Total jumlah siswanya, dari kelas 1-6, hanya 55 anak.

"Akses jalannya susah, dari Gembong 1 sampai ke Klesem itu masih bebatuan besar-besar, kalau tidak biasa ya jatuh. Teman-teman guru kalau jatuh sudah bisa, apalagi kalau hujan, susah. Belum, belum tersentuh cor atau aspal. Akses jalannya susah," ungkap Cahyadi.

"Dari kelas satu sampai kelas enam ada 55 anak. Kelas satu masuk 5 anak. Yang sekolah di sini hanya satu lingkup sini saja, lokasinya juga susah. Klesem ada dua SD. Kalau SDN Klesem 1 lumayan, berbatasan dengan Banjarnegara itu. Lumayan, masih banyak muridnya," pungkas Cahyadi.

Halaman 2 dari 2
(dil/ams)


Hide Ads