Jumlah makam di TPU Gedhe Dusun Ngambiawar, Desa Banyakprodo, Kecamatan Tityomoyo, Wonogiri yang dipindah karena rawan tergerus aliran sungai terus bertambah. Oleh karena itu akan dilakukan pengalihan jalur dengan pengerukan sedimentasi Sungai Wiroko untuk mengatasi hal itu.
"BBWS Bengawan Solo telah sudah mengecek ke di TPU Gedhe. Kami dapat informasi dari BBWSBS, yang urgen, aliran sungai mau dialihkan," kata Kepala Desa (Kades) Banyakprodo, Pujiyono, Senin (24/10/2022).
Pujiyono mengatakan pengalihan aliran sungai dilakukan supaya area TPU Gedhe tidak terus menerus tergerus aliran Sungai Wiroko. Pengalihan arus sungai dilakukan dengan mengeruk sedimentasi di sepanjang sungai tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panjang area (sungai) yang dikeruk sekitar 250 hingga 300 meter. Jika sedimen sudah dikeruk aliran sungai sudah tidak akan menggerus area permakaman," terang dia.
Menurutnya, pengerukan itu akan melindungi dua permakaman umum dari erosi. Sebab, di dekat TPU Gedhe sekitar 50 meter tepatnya di Dusun Tegalombo terdapat makam warga yang juga berada di aliran Sungai Wiroko.
"Kemarin Jumat (21/10), kami mengirim surat ke BBWSBS. Intinya isinya permohonan untuk pengerukan sedimentasi. Selain itu juga permohonan bantuan alat berat," ungkap Pujiyono.
Meski telah bersurat ke BBWSBS, Pujiyono belum bisa memastikan kapan pengerukan sedimentasi itu akan dilakukan. Namun, Pemdes dan masyarakat berharap penanganan segera dilakukan.
Pujiyono menuturkan jumlah makam dipindahkan di TPU Gedhe karena terancam tergerus aliran Sungai Wiroko terus bertambah. Hingga Minggu (23/10) ada 14 makam yang telah dipindahkan. Sebelumnya pada Kamis (20/10) lalu jumlah makam yang dipindahkan baru 10 makam.
"Ada kemungkinan bisa bertambah lagi. Informasi dari warga ada makam yang mau dipindah lagi," kata Pujiyono.
(ams/sip)