Bertambah, Makam Tirtomoyo Wonogiri yang Dipindah gegara Rawan Tergerus Sungai

Bertambah, Makam Tirtomoyo Wonogiri yang Dipindah gegara Rawan Tergerus Sungai

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Kamis, 20 Okt 2022 14:26 WIB
Pemindahan makam di Pemakaman Umum Gedhe Dusun Ngambiawar, Desa Banyakprodo Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Kamis (20/10/2022).
Pemindahan makam di Pemakaman Umum Gedhe, Dusun Ngambiawar, Desa Banyakprodo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Kamis (20/10/2022). Foto: dok. Kades Banyakprodo
Wonogiri -

Pemindahan makam karena terancam tergerus aliran Sungai Wiroko di TPU Gedhe Dusun Ngambiawar, Desa Banyakprodo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, terus bertambah. Sampai saat ini sudah ada 10 makam yang dipindahkan.

"Hari ini tambah tiga makam yang dipindahkan. Jadi sudah ada 10 makam yang dipindah karena terancam tergerus aliran sungai," kata Kepala Desa Banyakprodo, Pujiyono, Kamis (20/10/2022).

Sebelumnya, ada enam makam di TPU Gedhe yang dipindahkan pada pekan lalu. Kemudian pada Selasa (18/10) lalu ada satu makam yang dipindahkan. Terakhir Kamis ini ada tambahan tiga makam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak bisa berbuat banyak (tergerusnya lahan makam). Yang bisa kami lakukan hanya berkoordinasi dengan pihak keluarga atau ahli waris makam yang akan dipindah. Cuma bisa mengamankan sementara," ungkap dia.

Menurut Pujiyono, perlu dilakukan normalisasi sungai atau tindakan darurat untuk mengatasi permasalahan itu. Jika tidak, area pemakaman bisa tergerus terus-menerus atau melebar.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, luas makam yang bisa tergerus aliran sungai sekitar 100 meter persegi. Adapun makam yang terdampak ada 20 makam. Dari jumlah itu 10 makam telah dipindah.

"Untuk total luas makam sekitar 1.000 meter persegi. Harapan kami bisa segera ada penanganan. Kalau tidak ada normalisasi sungai atau tindakan darurat ya bisa begitu terus," kata Pujiyono.

Sebelumnya, Kabid Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWSBS, Naryo Widodo, menuturkan pihaknya menurunkan petugas ke lapangan untuk mengecek lokasi. Pihaknya bakal mengkaji penanganan darurat yang kemungkinan bisa dilakukan seperti dengan pemasangan bronjong atau sand bag di sekitar makam.

Selain itu tim BBWS telah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri atau Pemkab Wonogiri.

"Nanti kita ngikut hasil koordinasi. Bisa saja diberi bangunan sementara seperti bronjong atau sand bag untuk penanganan darurat," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan pengecekan yang dilakukan BPBD Wonogiri, terjadi perubahan bentuk sungai di Sungai Wiroko. Hal itu disebabkan oleh sedimentasi di sungai sehingga berdampak pada perubahan alur sungai.




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads