Hujan Picu Kerusakan Jalan Jogja-Solo, 30 Lubang Ditambal Tiap Hari

Hujan Picu Kerusakan Jalan Jogja-Solo, 30 Lubang Ditambal Tiap Hari

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Sabtu, 22 Okt 2022 14:57 WIB
Petugas PPK Jalan menambal lubang di jalan Jogja-Solo Kecamatan Delanggu, Sabtu (22/10/2022).
Petugas PPK Jalan menambal lubang di jalan Jogja-Solo Kecamatan Delanggu, Sabtu (22/10/2022). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Memasuki musim hujan tingkat kerusakan jalan di jalan Jogja-Solo wilayah Klaten semakin meningkat. Dalam sehari, tak kurang 30 lubang di sepanjang jalur itu ditambal oleh PPK Jalan.

"Hampir 30-an lubang kita selesaikan hari ini," ungkap penilik jalan PPK 3.4 Jawa Tengah, Fajar Suryanto kepada detikJateng di lokasi perbaikan jalan Jogja-Solo, Delanggu, Sabtu (22/10/2022) siang.

Menurut Fajar, setiap hari timnya mengadakan perbaikan jalan Jogja-Solo agar layak dilalui. Dalam sehari jumlah yang ditangani tidak pasti jumlahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlahnya tidak pasti, tapi kita yang jelas tangani yang darurat dulu. Kita hanya dari batas kota sampai perbatasan Boyolali," terang Fajar.

Kerusakan tersebut, imbuh Fajar, tidak disebabkan satu faktor tonase dan jumlah kendaraan. Terjadinya genangan juga menjadi penyebab.

ADVERTISEMENT

"Ya kita tidak menyalahkan hujan atau angkutan, tapi genangan di jalan menjadi penyebab juga. Kita terus tangani," kata Fajar.

Menurut Fajar, memasuki musim hujan jumlah titik lubang jalan semakin banyak.

"Ya kita imbau semakin berhati-hati di jalan. Tim PPK setiap hari memantau melakukan kegiatan penambalan," sebut Fajar.

Pantauan detikJateng di lokasi, petugas sejak pagi menambal dari arah barat ke timur. Satu tim dengan truk melakukan perbaikan di tiap titik lubang jalan.

Kerusakan terparah terlihat di Kota Kecamatan Delanggu. Terutama di sekitar simpang empat Pasar Delanggu di dekat traffic light.

Di Jembatan Kuncen, Kecamatan Ceper, juga dilakukan penambalan sekitar 4 lubang. Padahal sekitar 3 hari sebelumnya sudah ditambal.

Warga Delanggu, Andi (35), mengatakan kerusakan di sekitar pasar setiap tahun parah. Sebab di selatan traffic light jika hujan deras terjadi genangan.

"Terjadi genangan karena pembuangan ke saluran tidak mampu menampung hujan deras. Selain itu karena dari selatan truk angkutan berat mengerem," kata Andi.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads