Polres Semarang kembali melakukan patroli di sepanjang jalur Tol Semarang-Solo. Polisi juga ikut menaiki bis penumpang untuk melacak jika peristiwa pelemparan batu terulang kembali.
Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika mengatakan, patroli itu menyisir jalan mulai dari exit Tol Boyolali hingga rest area 456 jalur B Tol Semarang-Solo. Polisi juga menyetop bis dari arah Solo yang menuju Semarang.
"Bis dari Solo yang masuk dari pintu Tol Boyolali arah Semarang kami berhentikan. Selanjutnya bus tersebut kami isi 3 anggota yang dipimpin 1 perwira untuk menyusuri jalur yang menjadi titik pelemparan batu," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Jumat (21/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, ada 3 titik rawan pelemparan batu di jalur tol yang masuk Kabupaten Semarang. Petugas juga menyisir jalan setapak menuju tol, hingga jembatan penyeberangan.
"Titik rawan yang menjadi perhatian kami itu, KM 459, 460 dan 462 jalur B. Kami juga menyisir jembatan penyeberangan, serta jalur permukiman warga yang terdapat akses berupa jalur roda 2, roda 4 maupun jalur setapak menuju jalur tol," jelasnya.
Ia menegaskan, polisi akan terus mengusut kasus ini. Patroli juga akan digelar rutin dan akan dilakukan hingga pagi harinya.
"Aksi pelemparan batu di jalur tol tetap mendapat perhatian khusus dari jajaran Polres Semarang," tegasnya.
Sebelumnya, polisi telah memeriksa 4 orang saksi terkait peristiwa pelemparan batu di Tol Semarang-Solo KM 459A dan KM 460A. Namun belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Jika tertangkap, para pelaku bisa dijerat pasal tentang pengerusakan, hingga pasal yang mengakibatkan matinya orang.
Untuk diketahui, sejumlah kendaraan menjadi korban pelemparan batu di Tol Semarang-Solo tepatnya di KM 459A dan KM 460A yang masuk wilayah Desa Barukan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Kendaraan mereka dilempari dari jembatan Tol KM 459A dan juga dari pinggir jalan.
(sip/sip)