Imbauan Batasi Obat Sirup, Dinkes Jateng: Jika Terpaksa, Wajib Resep Dokter

Imbauan Batasi Obat Sirup, Dinkes Jateng: Jika Terpaksa, Wajib Resep Dokter

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 19 Okt 2022 15:32 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Yunita Dyah Suminar di Gedung Gradhika, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (9/5/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar (kiri), Senin (9/5/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Yunita Dyah Suminar akan mengedarkan imbauan untuk membatasi obat sirup penurun demam sebagai pencegahan penyakit gagal ginjal misterius pada anak. Saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Kemenkes terkait penanganan gagal ginjal misterius itu.

"Kami akan segera memberikan edaran hari ini, karena itu tadi pagi baru keluar. Ini lagi berlangsung Zoom dengan Kementerian Kesehatan terkait dengan bagaimana sistem penanganannya, pencegahannya, pelaporannya, supaya nanti masyarakat juga tidak takut tentang ini," kata Yunita saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).

Menurutnya, imbauan itu dilakukan untuk membatasi peredaran sirup obat terkait maraknya kasus gagal ginjal akut misterius anak. Namun, penggunaan obat sirup masih diperbolehkan dengan resep dokter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya harus dikonsultasikan betul dengan dokter, jadi kan apotek kan suka menjual obat bebas, bebas tanpa resep dokter. Jadi maksudnya yang dimaksud adalah kalaupun diberikan sirup, itu harus dengan resep dokter berkonsultasi dengan dokter," jelasnya.

Terkait tindak lanjutnya, ia masih akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten/kota. Menurutnya, imbauan ini merupakan langkah pencegahan mengingat penyebab dari gagal ginjal akut misterius itu belum diketahui.

ADVERTISEMENT

"Kementerian ini kan dalam rangka pencegahan lebih bagus untuk tidak mengonsumsi dulu atau tidak dijual dulu, di-keep dulu sambil melihat perkembangan kasus ini," sambungnya.

Tetap Waspada

Yunia juga meminta masyarakat tetap waspada terkait kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak ini. Ia mengungkap beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

"Saran kepada masyarakat harus waspada ketika anak itu mengalami demam, kemudian urinenya jumlahnya menurun, sedikit gitu tapi ada demam, gejala diare, bisa juga kejang," ujarnya.

"Air kencingnya itu dilihat, jadi ginjal itu kan hubungannya dengan jumlah urine, jadi antara yang diminum dan dikeluarkan itu kalau anak-anak kan keliatan tuh dia minum susu, minum air putih, kalau dia sehari-hari dia kencing berapa kali orang tua pasti tahu," katanya.

Bila anak mengalami demam, Yunita menyarankan untuk lebih memilih menggunakan selain obat sirup. Namun, hal itu tetap harus dikonsultasikan kepada dokter.

"Tablet saja, kalau dia nggak mau, digerus lah, digerus sendiri kasih apa biar nggak terlalu pahit, konsultasi dengan dokter ya," imbuhnya.




(rih/dil)


Hide Ads