Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merespons imbauan setop sementara pemberian obat sirup kepada anak-anak yang mengalami demam. Dinkes meminta orang tua anak mengutamakan kompres dan membawa ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) untuk mendapatkan penanganan.
"Ya kalau itu surat edaran atau itu perintah dari pusat ya mari kita lakukan sama-sama. Tapi memang kan ini masih dalam penelitian supaya tidak bertambah lagi banyak kasusnya, untuk sementara kita lakukan itu," kata Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie kepada wartawan di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, DIY, Rabu (19/10/2022).
Pembajun juga meminta orang tua lebih berhati-hati lagi jika anaknya mengalami demam dan panas, khususnya anak usia 7 bulan sampai di bawah 18 tahun. Menurutnya, cara menurunkan panas dikompres terlebih dulu, kemudian banyak asupan air minum. Hal itu menjadi sejumlah cara menurunkan demam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atau langsung ke fasyankes, kalau jauh dari fasyankes lakukan pertolongan terlebih dahulu. Yang jelas saya lebih ke arah kalau ketemu gejala yang diketahui mending dibawa ke fasyankes. Karena Puskesmas dan klinik-klinik sudah diperintahkan oleh Kemenkes untuk menangani jika ada temuan seperti itu," ucapnya.
Terkait pengawasan peredaran obat jenis sirup untuk anak-anak di pasaran, Pembajun mengaku hal tersebut bukanlah ranahnya.
"Itu kewenangan BPOM," ujarnya.
Terkait jumlah kasus gagal ginjal misterius di DIY, Pembajun mengaku belum ada penambahan lagi. Di mana dari Januari hingga Oktober masih tercatat 13 kasus.
"Jumlahnya 13, periode Januari-Oktober, 5 meninggal dunia dengan unknown etiologi, jadi tidak diketahui penyebabnya. Terus tiga miss c, yaitu satu kondisi di mana terjadi infeksi multi organ yang dipengaruhi hal-hal lain. Kalau yang 6 masih dirawat di (RSUP Dr) Sardjito, dan ada 2 yang sembuh," katanya.
"Untuk yang 6 itu kondisi masih stabil dan terkontrol. Sedangkan dari umur bervariasi, yang jelas kalau di DIY paling tua 13 tahun dan paling muda 7 bulan. Semua dirawat di Sardjito," imbuh Pembajun.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...