Pengerjaan normalisasi Sungai Beringin dituding menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir yang terjadi 6 RW di Kota Semarang kemarin. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sebagai penanggung jawab proyek buka suara.
PK Sungai Pantai 2 BBWS Pemali-Juana, Dani Prasetyo mengatakan proyek normalisasi Sungai Beringin tidak menyebabkan banjir tersebut. Proyek normalisasi ini justru untuk mengantisipasi banjir di kemudian hari.
"Banjir yang kemarin kejadian itu memang kemarin debitnya kalau berdasarkan hitungan kami itu lebih besar dibanding yang biasanya terjadi. Posisi kemarin itu salah satunya ada sumbatan dari Jembatan Nasional itu sampahnya menumpuk," kata Dani saat dihubungi, Jumat (14/10/2022).
Sebagai informasi, banjir terjadi di RW 01, RW 02, RW 04, RW07 Kelurahan Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu dan di RW 06 dan RW 07 Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan. Banjir kemarin itu datang sekitar pukul 15.00 WIB dengan ketinggian beragam dengan titik paling parah mencapai hampir 1 meter. Pukul 17.30 WIB banjir sudah surut.
Dani menjelaskan bila lokasi permukiman yang terkena banjir berada di dataran yang lebih rendah dibandingkan dengan batas sungai. Oleh karena itu, ketika debit air meluap, air akan turun ke permukiman.
"Karena drainase jalan itu kan posisinya lebih rendah dari sungai ketika air sungainya tinggi, drainasenya tidak bisa masuk," ujarnya.
Meski begitu, dia membenarkan ada beberapa titik saluran yang menjadi celah masuknya air ke permukiman. Hal itu karena proses normalisasi sungai belum selesai.
"Ada beberapa titik yang kemarin banjir karena air sungainya tinggi, karena air dari permukiman kan tidak bisa masuk terus sehingga menumpuk sehingga posisinya menimbulkan banjir di beberapa permukiman sama di jalan," ungkap Dani.
"Di beberapa titik yang belum kami kerjakan itu salah satunya terkendala pembebasan lahan yang sampai saat ini belum terselesaikan oleh Pemkot Semarang," sambungnya.
Selengkapnya tentang target pengerjaan proyek normalisasi Sungai Beringin...
(ams/apl)