Ragam Tanggapan 3 Calon Rektor Untidar Terkait Pelecehan Seks di Kampus

Ragam Tanggapan 3 Calon Rektor Untidar Terkait Pelecehan Seks di Kampus

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 11 Okt 2022 18:12 WIB
Tiga calon Rektor Untidar periode 2022-2026.
Tiga bakal calon Rektor Untidar periode 2022-2026. Foto: Eko Susanto/detikJateng
Kota Magelang -

Tiga bakal calon Rektor Universitas Tidar (Untidar) periode 2022-2026 memberikan tanggapan berbeda terkait maraknya kasus kekerasan seks yang melibatkan mahasiswa. Seperti apa tanggapan mereka?

Tiga bakal calon Rektor Untidar yakni Prof Dr Hadi Sasana SE MSi, Prof Dr Sugiyarto MSi, dan Prof Sukirno SPd MSi PhD. Adapun Prof Hadi Sanana merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang saat ini menjalankan tugas menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Untidar.

Kemudian, Prof Sugiyarto, merupakan Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret yang saat ini menjalankan tugas sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Untidar. Sedangkan Prof Sukirno merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Menanggapi adanya kasus kekerasan seks atau pelecehan seksual yang melibatkan mahasiswa Untidar di kampus, Prof Sukirno mengatakan setiap perilaku ada dua kemungkinan yaitu ada niat dan kesempatan. Menurutnya, teori niat dan kesempatan itu mana yang lebih dahulu.

"Ketika kita bicara bagaimana menangani masalah kekerasan, apakah seksual atau nonseksual di lingkungan kampus khususnya. Tentu kita harus mampu memetakan faktor-faktor apa yang menyebabkan seseorang mengalami kekerasan atau melakukan kekerasan," ujar Sukirno kepada wartawan di Kampus Untidar, Selasa (11/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat yakin ketika kasus-kasus ini di-database-kan kita akan bisa memetakan niatan seseorang melakukan karena apa. Apakah karena faktor kesempatan, pas sepi atau pas tidak ada orang, maka tentu peran lembaga sangat penting bagi bagaimana kondisi pas tidak ada orang ini diupayakan sedemikian rupa," tegasnya.

Sementara itu, Prof Hadi Sasana mengatakan yang paling utama adalah akhlak, budi pekerti harus melekat dalam jiwa. Di mana lembaga ini mencetak alumni, selain akademik mumpuni dan berakhlak.

"Percuma pintar kalau tidak berakhlak. Nah akhlak, budi pekerti harus ditanamkan kepada para mahasiswa kita melalui berbagai entah itu pengajaran, penelitian atau pengabdian. Inilah tugas dosen menyisipkan nilai-nilai agama, etika, budi pekerti dalam mereka berkeseharian, entah ekstrakurikuler maupun yang kegiatan kurikuler yang rutin," ujarnya.

Penyataan Prof Sugiyarto di halaman berikutnya...

ADVERTISEMENT


Sementara itu Prof Sugiyarto mengatakan ada tiga poin yang harus dilakukan.

"Satu, tentang penguatan pribadi, attitude, budi pekerti saya rasa ada pendekatan ke sana dan terbina secara sistematis sejak awal dan berulang-ulang terus," ujarnya.

"Kedua, pendekatan budaya karena kita perlu menciptakan budaya-budaya kebersamaan yang terkontrol dan mungkin bisa memberikan kegiatan-kegiatan yang tidak ada kesempatan untuk melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan. Yang terakhir, kalau terpaksa dua pendekatan itu tidak bisa ya tetap pendekatan secara kelembagaan, ada lembaga-lembaga yang memang khusus bisa memberikan sampai ke arah punishment, tapi kalau bisa pencegahan dulu, pendampingan dan kalau memang sudah melewati batas harus ada lembaga yang secara hukum legal mempunyai kewenangan punishment dan sebagainya," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Tidar (Untidar) memberhentikan secara tidak hormat terhadap salah satu pengurusnya berinisial ME. Staf Departemen Dalam Negeri BEM KM Untidar itu diduga melakukan pelecehan seksual terhadap dua mahasiswa laki-laki saat mereka tidur, Jumat (19/8) lalu.

"Kronologinya pada Agustus kejadiannya, di salah satu tempat saat dini hari. Kemudian, dari pelaku melakukan kekerasan seksual, termasuk pelecehan seksual," kata Ketua BEM KM Untidar, Teddy Firmansyah, kepada wartawan di kampus Untidar, Rabu (5/10).

Halaman 3 dari 2
(apl/rih)


Hide Ads