BPBD Kota Solo memetakan sejumlah kawasan rawan bencana banjir dan tanah longsor. Sedikitnya ada 30 titik kawasan rawan banjir yang tersebar di 5 kecamatan di Kota Solo.
"Pemetaannya ada 30 titik. Khususnya yang rawan banjir atau genangan sungai," kata Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto kepada detikJateng, Senin (10/10/2022).
Daftar kawasan yang masuk rawan banjir meliputi Kecamatan Banjarsari di Palang Joglo, Jalan Samratulangi, Ngipang, dan Sumber. Di Kecamatan Pasar Kliwon meliputi Kedung Lelumbu, Kampung Baru, Pasar Kliwon, Semanggi dibantaran kali Jenes, Mojo, Sangkrah, dan Joyosuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecamatan Jebres meliputi Gandekan, Puncang Sawit, Jagalan, Gulon, Kampungsewu. Kecamatan Serengan meliputi Joyontakan, Tipes, Kemlayan, Danukusuman. Dan Kecamatan Laweyan di Pajang, Sondakan, Badran, Todipan, Purwosari, dan Jongke.
"Pemetaan dilakukan berdasarkan kajian resiko bencana, dan pembangunan drainase yang belum selesai. Sebab, proyek drainase yang masih berjalan, membuat air terhambat masuk ke sungai," ujarnya.
Pihak bersiaga penuh selama 24 jam, untuk menangani laporan kebencanaan. Selain itu, kerjasama dengan berbagai pihak baik TNI, Polri, maupun relawan terus dilakukan.
Selain banjir, dua kawasan juga masuk rawan longsor di Kota Solo. Kawasan tersebut berasa di Kecamatan Jebres dan Laweyan.
"Ada kita petakan, kemarin di Kecamatan Jebres di Mojosongo. dan di Kecamatan Laweyan di Pajang dan Tipes," ucapnya.
Diwawancarai terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan pihaknya akan terus memantau potensi bencana yang terjadi. Terlebih Kota Solo tengah diguyur hujan deras dalam beberapa hari ini.
"Kita pantau, nek aire mulai tinggi itu air kiriman. Semalam belum ada laporan banjir, karena di mana-mana kita lakukan pengerukan. Kita kebut semua," pungkasnya.
(aku/sip)