Usung Anies, NasDem: Capaian Jokowi Kita Lanjutkan, Perbaiki yang Kurang

Usung Anies, NasDem: Capaian Jokowi Kita Lanjutkan, Perbaiki yang Kurang

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Senin, 10 Okt 2022 16:46 WIB
Ketua DPP NasDem Willy Aditya di UGM, Senin (10/10/2022).
Ketua DPP NasDem Willy Aditya di UGM, Senin (10/10/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Ketua DPP NasDem Willy Aditya menyebut partainya masih setia pada barisan Joko Widodo (Jokowi). Hal itu menjawab kekhawatiran setelah mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024, program-program Jokowi tidak dilanjutkan.

"Nggak, terlalu jauh. NasDem kan partai yang mengusung Pak Jokowi, NasDem masih setia dalam barisan Pak Jokowi," kata Willy ditemui di Fisipol UGM, Senin (10/10/2022).

Hal itu pun ditegaskan saat pidato deklarasi Anies beberapa waktu lalu. Willy menyebut capaian-capaian Jokowi akan dilanjutkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya kan di dalam pidato deklarasi Pak Anies mengatakan continuity and change, spirit apa yang menjadi legacy Pak Jokowi, apa yang menjadi capaian-capaian Pak Jokowi tentu itu harus kita lanjutkan dan apa yang kemudian menjadi hal-hal yang kurang itu yang kita perbaiki," jelasnya.

Kesinambungan dan perubahan itu lah yang menurut Willy menjadi pegangan politik Anies dan NasDem.

ADVERTISEMENT

"Jadi proses, teman-teman baca aja soal pidato deklarasi Pak Anies di NasDem itu continuity and change itu yang menjadi stand politik dari Pak Anies dan NasDem," terang Willy.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tidak ambil pusing dengan partai politik koalisi pengusung Joko Widodo (Jokowi) yang sudah mendeklarasikan tokoh untuk maju calon presiden (capres) Pemilu 2024. Hanya saja, dia mengingatkan agar mengusung calon yang sejalan dengan kebijakan Jokowi.

"Prinsipnya PDI Perjuangan kan tidak mencampuri kedaulatan partai politik lain, mau mencalonkan siapa," kata Hasto ditemui di Fisipol UGM, Senin (10/10).

Hasto menilai, jika parpol koalisi Jokowi mengusung calon yang memiliki kebijakan berbeda, justru pada akhirnya akan menimbulkan kontradiksi.

"Jangan sampai mencalonkan seseorang yang punya kebijakan yang berbeda. Ketika misalnya ada kebijakan yang berbeda dari calon yang diusung oleh parpol pengusung Pak Jokowi maka ini akan kontradiktif," bebernya.

"Contohnya saya mendengar berkali-kali Pak Anies tetap mencoba untuk mempertahankan ibu kota tetap di Jakarta sementara Pak Jokowi menginginkan adanya suatu kesinambungan kepemimpinan agar visi Indonesia sebagai poros maritim itu juga dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Menurutnya, tidak adanya kesinambungan itu yang harus dihindari. Kendati begitu, Hasto menegaskan tidak akan ikut campur dapur parpol lain.

Disebutnya, PDIP saat ini punya prioritas untuk mendukung kinerja Presiden hingga berakhirnya masa jabatan di Oktober 2024.




(rih/ams)


Hide Ads