Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut progres visi misi capres cawapres sudah hampir final. Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara di Fisipol UGM.
"Kalau progres dari visi misi capres dan cawapres yang disiapkan oleh Balitpus PDI Perjuangan dan Megawati Institute, kami connect-kan dengan tim di Istana itu sudah 80 persen," kata Hasto ditemui di Fisipol UGM, Senin (10/10/2022).
Kendati demikian, terkait nama yang akan diusung sebagai capres sepenuhnya ada di tangan Megawati sebagai Ketum PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau masalah nama, itu nanti kewenangan Ibu Megawati Soekarnoputri," tegasnya.
Ia menjelaskan, pemimpin yang bakal diusung harus ditopang oleh kekuatan gabungan parpol. Sebab, berkaca dari pengalaman kepemimpinan awal Jokowi tahun 2014 masih ada berbagai masalah akibat parlemen dikuasai oleh parpol nonpendukung.
"Karena itulah PDIP terus melakukan dialog agar nanti terbangun kerja sama parpol sehingga secara ideal apa yang disuarakan rakyat melalui pilpres dengan apa yang diperoleh dukungan di parlemen itu nanti senapas untuk mendapatkan dukungan 50 persen plus 1 di parlemen," urainya.
Dengan dukungan yang solid itu maka pemerintahan ke depan memiliki legitimasi dukungan elektoral dan parlemen.
"Sehingga pemerintahan ke depan juga memiliki legitimasi elektoral tetapi juga memiliki legitimasi dukungan dari parlemen," tegasnya.
Di sisi lain, Hasto memperkirakan nama calon yang bakal diusung PDI Perjuangan akan diumumkan tahun depan. Hal ini berkaca dari pengalaman pengumuman Jokowi sebagai capres PDIP pada Pemilu 2014 lalu.
"Pak Jokowi dulu diumumkan pada bulan Maret oleh Bu Mega, Maret 2014. Pemilunya pada bulan Juni, sehingga kalau kita menggunakan analogi itu ya kira-kira Juni tahun depan (diumumkan). Pas bulan Bung Karno di situ," pungkasnya.
(sip/ams)