Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) hingga kini masih mengumpulkan keterangan mengenai peristiwa seputar Tragedi Kanjuruhan. Salah satunya adalah rekaman CCTV di pintu 13 stadion yang menjadi lokasi banyak korban tewas.
"Sempat melihat rekaman CCTV kejadian khususnya di pintu 13. Mengerikan sekali," kata anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan dikutip dari detikNews, Minggu (9/10/2022).
Menurut Nugroho, dari rekaman tersebut terlihat pintu 13 terbuka tapi sangat kecil. Sedangkan saat itu para penonton berebut keluar karena tidak tahan dengan gas air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam situasi itu, dari sebagian penonton yang mencoba keluar, ada yang sudah jatuh pingsan. Akibatnya, mereka pun terinjak-injak hingga tewas.
"Situasinya adalah orang itu berebut keluar, sementara sebagian sudah jatuh pingsan, terhimpit, terinjak karena efek dari gas air mata. Jadi ya miris sekali. Saya melihat detik-detik beberapa penonton yang tertumpuk dan meregang nyawa terekam sekali di CCTV," tutur Nugroho.
Menurut Nugroho, pihaknya juga sudah melihat langsung kondisi para korban yang saat ini masih terluka. Dia menduga para korban membutuhkan waktu setidaknya sebulan untuk bisa sembuh dari lukanya.
"Tim juga menghubungi korban, melihat korban, bahkan sempat menyaksikan perubahan fenomena trauma lukanya dari menghitam, kemudian memerah dan menurut dokter itu recovery-nya paling cepat adalah satu bulan. Jadi efek dari zat yang terkandung di gas air mata itu sangat luar biasa. Ini juga patut dipertimbangkan untuk crowd control di masa depan," kata Nugroho.
(ahr/ahr)