Pembetonan Jalan Gajah Raya Semarang sudah sampai di pintu gerbang depan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Maka untuk sementara akses masuk ke MAJT akan dialihkan melalui gerbang Selatan dan Utara.
Rekayasa lalu lintas tersebut sebagaimana disampaikan melalui akun instagram resmi @majt_jateng. Dalam informasi tersebut juga disampaikan adanya pengalihan akses keluar masuk di sana. Disebutkan pengunjung bisa melintas lewat dia gerbang yaitu:
Gerbang Selatan
Gerbang ini bisa diakses dari arah Jalan Jolotundo. Pengunjung bisa melintas kapan pun karena dibuka 24 jam
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerbang Utara
Akses gerbang Utara yaitu dari Jalan Sorkarno-Hatta kemudian masuk melintasi bekas relokasi Pasar Johar. Gerbang ini dibuka 12 jam yaitu mulai pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB.
Disebutkan pula dalam pengumuman itu terkait penutupan akan berlaku hingga pembetonan selesai.
Terkait perbaikan Jalan Gajah Raya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan hal itu untuk mengatasi genangan yang dikeluhkan masyarakat ketika musim hujan. Perbaikan yang dilakukan yaitu peninggian jalan.
"Jalan Gajah ini cukup padat dan dari laporan masyarakat yang masuk kalau pas hujan menjadi genangan. Kita sedang coba perbaiki ini mulai bulan Juli lalu. Semoga pembangunan ini dapat menanggulangi banjir ke depannya. Mudah-mudahan lancar, dapat segera selesai supaya warga bisa berjualan, bisa beraktivitas dengan nyaman," kata Hendi dalam keterangannya kepada detikJateng, Jumat (7/10/2022).
Ia menjelaskan pembetonan sudah sampai di pertigaan Jalan Jolotundo-Gajah Raya lajur sisi timur. Untuk sisi barat dilakukan bulan Oktober ini. Sedangkan pengerasan bahu jalan dilakukan bulan November sehingga target perbaikan Jalan Gajah dari Jalan Soekarno-Hatta hingga pertigaan Jolotundo rampung pada 7 November 2022. Sehingga Jalan Gajah Raya diharapkan bisa diakses normal akhir tahun ini.
"Proses pembebasan tanah masih terus diupayakan dan meski ini berpengaruh pada revisi desain proyek tapi kita tetap jalan terus (perbaikannya). Targetnya di akhir tahun 2022 proyek selesai sehingga Jalan Gajah dapat berfungsi dan melayani warga Kota Semarang," jelasnya.
Tidak hanya soal peninggian Jalan, drainase juga diperbaiki untuk mengantisipasi genangan di sana. Kepala Bidang Pendayagunaan Infrastruktur Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Tunggul Hapsoro Adi mengatakan tidak mengalirnya aliran air di wilayah area Kelurahan Siwalan, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Pandean Lamper, dan sekitarnya membuat Jalan Gajah rawan tergenang.
"DPU juga akan membenahi saluran drainasenya. Dengan demikian, jika pun masih terjadi genangan, diharapkan air akan lebih cepat surut. Elevasi jalan kita ada peninggian, ada LPA (Lapisan Pondasi Atas) antara 20-25 cm, kemudian betonnya sendiri K 100-nya untuk LC lantai kerjanya itu K100 ada 5 cm dan beton rigid K350-nya 25cm, jadi total betonnya ada 30 cm dan LPA-nya kurang lebih 30cm. Peninggian kurang lebih hampir 60 cm, pelebaran jalan 7,5 m," jelasnya.
(apl/sip)