Misteri Makam Tua di Sudut Kompleks SMPN 38 Semarang

Misteri Makam Tua di Sudut Kompleks SMPN 38 Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 04 Okt 2022 19:36 WIB
Makam tua misterius di kompleks SMPN 38 Kota Semarang.
Makam tua misterius di kompleks SMPN 38 Kota Semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Sebuah makam tua yang berada di dalam kompleks SMPN 38 Kota Semarang masih menyisakan misteri. Belum ada kejelasan mengenai sosok yang terkubur di dalam makam itu. Namun, hingga kini masih ada saja warga yang berziarah di makam itu.

Dari pantauan di lokasi, makam tersebut berupa nisan semen dengan ukuran kira-kira 1x2 meter dan tinggi sekitar 50 cm. Ada bekas taburan bunga di atasnya yang menandakan belum lama ini ada yang berziarah.

Kepala SMPN 38 Semarang, Slamet, mengatakan makam itu sudah ditemukan sejak dulu. Hanya saja pihaknya juga belum mengetahui secara pasti sejarah keberadaan makam tua itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, pihaknya pernah mencoba membongkar makam tersebut saat hendak melaksanakan pengembangan bangunan sekolah. Namun tidak ditemukan apa-apa di balik nisan tersebut.

"Sudah bongkar sedalam dua meter tidak ditemukan tulang," kata Slamet, Selasa (4/10/2022).

ADVERTISEMENT

Pihaknya lantas mengembalikan makam itu seperti semula. Dalam pembangunan gedung, pihaknya tetap memberikan ruang untuk makam itu, termasuk kepada para warga yang sering datang berziarah.

Sebab, ada kemungkinan makam itu terkait dengan salah satu tokoh penting dalam sejarah Kota Semarang.

"Kepercayaan dulu, ini bekas petilasan Ki Ageng Pandan Arang," jelasnya.

Ki Ageng Pandan Arang adalah Bupati pertama Semarang yang diangkat oleh Sultan Demak Bintara. Konon dialah yang memberikan nama Semarang untuk kota itu.

Slamet menerangkan, pihaknya masih terus mengumpulkan literasi sejarah soal makam itu. Slamet mengatakan ada satu buku yang menyebutkan soal dimana Ki Ageng Pandan Arang dimakamkan. Buku tersebut berjudul Semarang Riwayatmu Dulu karya Amen Budiman.

Dalam buku yang diterbitkan Tanjung Sari tahun 1975 itu disebutkan Ki Ageng Pandan Arang dimakamkan di kompleks Bubakan. Lokasi SMPN 38 Kota Semarang juga berada di sekitar Bubakan.

Kemudian dalam buku tersebut juga menyebutkan lokasi itu lantas dibangun gedung pengadilan negeri atau landraad oleh Belanda. Akibat pembangunan itu makam dan jenazah Ki Pandan Arang dipindahkan ke Tinjomoyo alias Pakisaji atau daerah yang dulunya adalah wilayah padepokannya.

Di Buku itu juga dilengkapi foto kuno yang memperlihatkan lokasi makam di kompleks STN Negeri V yang kini menjadi SMPN 38 Kota Semarang.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads