Perjalanan Karier Dalang G30S Letkol Untung Raih Penghargaan Bintang Sakti

Perjalanan Karier Dalang G30S Letkol Untung Raih Penghargaan Bintang Sakti

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 01 Okt 2022 16:54 WIB
Letkol Untung pemimpim Gerakan 30 September 1965
Letkol Untung. (Foto: Kiagoos Auliansyah)
Solo -

Dalang peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau G30S PKI yakni Letnan Kolonel atau Letkol Untung bin Samsoeri punya prestasi yang mentereng di militer. Bahkan dia sempat meraih penghargaan tertinggi untuk anggota militer atas keberanian dan jasanya di operasi Trikora.

Dilansir detikEdu, pada Februari 1963, Presiden Soekarno yang didampingi Panglima Mandala, Mayor Jenderal Soeharto menyambutnya di Istana Merdeka. Bersama prajurit Batalyon 454, Untung yang saat itu berpangkat Mayor baru berusia 36 tahun.

Atas jasa dan keberaniannya dalam operasi itu, Untung diganjar penghargaan Bintang Sakti. Penghargaan ini merupakan yang tertinggi untuk anggota militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, selain Untung, Presiden Sukarno juga menyematkan Bintang Sakti pada Mayor Benny Moerdani. Kelak Benny mampu menduduki posisi tertinggi di dinas militer sebagai Panglima ABRI.

Dikutip dari buku G30S, Fakta atau Rekayasa, karya Julius Pour, eks perwira provost Resimen Cakrabirawa, Letkol CPM Soehardi menuturkan Letkol Untung baru pindah ke Jakarta pada awal Mei 1965.

ADVERTISEMENT

Bersama prajurit Batalyon 454, Untung yang berpangkat mayor dan baru berusia 36 tahun tiba dari operasi Trikora di Irian.

Atas jasa dan keberaniannya dalam operasi itu, Untung diganjar penghargaan Bintang Sakti. Penghargaan ini merupakan yang tertinggi untuk anggota militer.

Saat itu, selain Untung, Presiden Sukarno juga menyematkan Bintang Sakti pada Mayor Benny Moerdani. Kelak Benny mampu menduduki posisi tertinggi di dinas militer sebagai Panglima ABRI.

Sebelumnya, Untung adalah Komandan Batalyon 454/Para. Pasukan elite di bawah Kodam Diponegoro yang populer dengan sebutan Banteng Raiders.

"Pasukan elite ini dengan kemampuan lintas udara serta bertempur di rimba dan gunung," ujar Soehardi saat menjelaskan sosok Letkol Untung.

Saat dimutasi ke Jakarta, Letkol Untung membawa serta sejumlah anak buahnya. Para prajurit ini yang kemudian dimanfaatkan Untung saat peristiwa G30S PKI.

Sebagai komandan pasukan elite, Letkol Untung punya pengalaman tempur yang mumpuni.

Usai meletusnya peristiwa G30S PKI yang berakhir dengan kegagalan, pada pertengahan Oktober 1965 Letkol Untung memilih meninggalkan Jakarta menuju Jawa Tengah.




(skm/aku)


Hide Ads