Batuan candi pada masa lampau biasanya dibangun dari batuan andesit hitam. Namun, temuan fragmen diduga bagian dari candi di Boyolali ini tergolong unik karena terbuat dari batuan putih.
"Ditemukan saat warga menggali kubur di Dukuh Beji, Desa Kopen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali," kata pamong Museum R Hamong Wardoyo, Faried Burhanudin, kepada detikJateng Jumat (30/9/2022).
Batuan putih tersebut ditemukan warga di kedalaman tanah sekitar 80-130 cm di bawah permukaan tanah. Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, yang mendapat laporan adanya temuan itu langsung mendatangi lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batu yang ditemukan batuan lepas. Ada enam potongan batu berwarna putih dengan berbagai bentuk. Namun, kumpulan batuan lepas itu diperkirakan merupakan bagian dari candi dari masa lampau.
"Walaupun belum dikaji, perkiraannya ini semacam makoro atau mahkota candi atau puncak candi," jelas dia.
Pada saat itu, lanjut dia, walaupun belum dikaji secara maksimal, Disdikbud Boyolali mengambil tindakan untuk mengevakuasinya ke museum R Hamong Wardoyo. Evakuasi dilakukan dalam rangka penyelamatan karena jika dibiarkan di lokasi, dikawatirkan akan terjadi kerusakan. Selain itu juga rawan hilang karena kurang pengawasan.
Batuan putih yang diduga mahkota candi itu kini disimpan di museum R Hamong Wardoyo Boyolali. Ditempatkan di salah satu diorama. Sehingga cukup aman dari jangkauan manusia karena dipagari kaca bening.
"Jadi dalam rangka penyelamatan karena dinilai nanti bisa terjadi kerusakan atau terjadi vandalisme akhinya kita evakuasi, kita selamatkan agar di sini (museum) bisa menjadi bahan edukasi untuk masyarakat," imbuh dia.
Temuan bagian candi dari batu putih itu pun, kata Faried, sudah dilaporkan ke BPCB Jawa Tengah. Benda yang diduga cagar budaya itu pun masih perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut.
"Setiap temuan pasti kita laporkan ke BPCB Jawa Tengah," ujar Faried.
![]() |
Temuan ini tergolong unik karena terbuat dari batuan putih, simak di halaman selanjutnya...