Kelola Jembatan Sesek Solo, Bagong Kantongi Jutaan Rupiah Tiap Hari

Kelola Jembatan Sesek Solo, Bagong Kantongi Jutaan Rupiah Tiap Hari

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 27 Sep 2022 21:15 WIB
Warga saat melintas jembatan sesek penghubung Kampung Beton, Kelurahan Kampungsewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (9/9/2022).
Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Penutupan jembatan B Jurug dan Jembatan Mojo memberikan berkah tak terkira bagi Sugiyono. Pria yang akrab disapa Bagong itu meraup keuntungan luar biasa dari adanya dua proyek yang dikerjakan secara bersamaan itu.

Dari jembatan sesek (terbuat dari anyaman bambu) yang dibuatnya pria 67 tahun itu berhasil mengantongi uang jutaan rupiah setiap harinya. Jembatan Sasak yang menghubungkan KampungBeton, Kelurahan Kampungsewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, kini jadi primadona bagi masyarakat.

Jembatan sesek sepanjang 70 meter itu menjadi jalur alternatif yang paling diminati warga. Dengan melintasi jembatan itu masyarakat bisa menghemat waktu dan jarak dibandingkan melintasi dua jalur lain yakni jembatan Bacem, jembatan Jurug C atau bahkan Ringroad Mojosongo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak adanya proyek jembatan, jumlah warga yang melintas di jembatan sesek cukup banyak. Padahal sebelumnya hanya sekitar 30an orang saja.

"Hari biasa paling hanya ada 30-an sepeda yang lewat," katanya, Selasa (27/9/2022).

ADVERTISEMENT

Namun kini, masyarakat yang ingin menyeberangi jembatan sasak harus rela mengantre. Bahkan, saking banyaknya warga yang ingin menyeberang Bagong harus membuat jembatan baru, agar bisa dilalui dari dua lajur.

Antrian kendraan di jembatan sesek yang menghubungkan Kampung Beton, Kelurahan Kampungsewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Senin (26/9/2022) sore.Antrian kendraan di jembatan sesek yang menghubungkan Kampung Beton, Kelurahan Kampungsewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Senin (26/9/2022) sore. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Jembatan baru itu baru bisa dilalui pagi tadi, setelah dibuat kemarin. Hal ini imbas dari banyaknya kendaraan yang melintas di atas jembatan bambu tersebut.

"Setiap lewat, biayanya Rp 2000. Kemarin dapat sekitar Rp 5 juta ke bawah, tapi masih buat gajinya (karyawan) satu hari Rp 100 ribu pagi sampai malam," ujarnya.

Setiap hari, Bagong dibantu 20 orang yang berjaga di sisih barat dan timur jembatan. Mereka bertugas menarik retribusi, membantu pengendara menyeberang, mendorong motor yang tidak kuat menanjak, dan mengatur arus lalu lintas.

Selain itu, Bagong mengaku setiap hari harus mengeluarkan uang Rp 1 juta untuk biaya perawatan dan operasional.

"Ramenya kalau pagi jam 06.00-09.00, kalau sore jam 15.00-17.00. Saya setiap hari menyiapkan uang Rp1 juta untuk beli ini itu," ucapnya.

Sugiyono alias Bagong pengelola jembatan sesek.Sugiyono alias Bagong pengelola jembatan sesek. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Ia mengaku membutuhkan sampai 34 drum dan 50 bambu untuk membuat dua jembatan sepanjang 70 meter itu. Modal yang harus dia keluarkan sekira Rp 35 juta. Modal tersebut berasal dari uang pribadinya.

"Saya mulai ikut di sini sejak tahun 1972. Dulu saya ikut kakek saya, saya hanya meneruskan," pungkasnya.




(apl/sip)


Hide Ads