Jembatan Mojo-Jurug Akan Diperbaiki, Warga Bikin 'Jembatan Alternatif'

Jembatan Mojo-Jurug Akan Diperbaiki, Warga Bikin 'Jembatan Alternatif'

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 09 Sep 2022 13:37 WIB
Warga saat melintas jembatan sesek penghubung Kampung Beton, Kelurahan Kampungsewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (9/9/2022).
Warga saat melintas jembatan sesek penghubung Kampung Beton, Kelurahan Kampungsewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (9/9/2022). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Jembatan Mojo yang menghubungkan Kota Solo dengan Kabupaten Sukoharjo akan ditutup pada 26 September hingga 30 November 2022 karena akan diperbaiki. Selain itu Jembatan Jurug B juga akan diperbaiki, sehingga juga akan ditutup.

Kendaraan akan dialihkan ke Jembatan Jurug C, yang akan dibuka dua arah. Mengantisipasi kemacetan di jalur alternatif, warga ada yang memilih membangun 'jembatan alternatif' mandiri.

Jembatan terbuat dari bambu atau disebut jembatan sesek itu menghubungkan Kampung Beton, Kelurahan Kampungsewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Pembuatnya adalah Bagong (67) warga Sukoharjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga saat melintas jembatan sesek penghubung Kampung Beton, Kelurahan Kampungsewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (9/9/2022).Warga saat melintas jembatan sesek penghubung Kampung Beton, Kelurahan Kampungsewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo, ke Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (9/9/2022). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

"Ini panjangnya 70 meter. Saya bangun sendiri, pakai uang saya pribadi. Habis Rp 20 juta," kata Bagong saat ditemui detikJateng, Jumat (9/9/2022).

Jembatan sesek itu ia bangun selama tiga pekan dan sudah mulai dibuka pada Selasa (6/9) lalu.

ADVERTISEMENT

Namun jembatan ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja. Motor yang lewat harus satu per satu karena lebar jembatan tidak memungkinkan untuk berpapasan.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

"Siap jadi jalur alternatif untuk motor. Paling yang lewat memberi uang seikhlasnya saja. Tidak memaksa, karena modal pembuatan jembatan juga besar," ucapnya.

Keberadaan jembatan sesek tersebut disebut membantu masyarakat untuk menyeberangi Bengawan Solo. Pasalnya, jika harus melawati ke Jembatan Jurug, harus menempuh jarak sekitar 3,2 kilometer. Sementara jika melewati Jembatan Mojo, harus menempuh jarak sekitar 2,8 kilometer.

Bukan Jalur Alternatif Dinas Perhubungan

Kendati demikian, jembatan sesek itu tidak ditetapkan menjadi jalur alternatif oleh Dinas Perhubungan.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, menyebut akan ada pengalihan arus lalu lintas imbas penutupan Jembatan Mojo dan Jembatan Jurug B. Yakni pengguna jualan yang akan melintas dari Solo menuju Karanganyar atau sebaliknya dapat melewati Jembatan Jurug C dan Jembatan Bacem Sukoharjo.

"Tentunya itu jembatan ditutup akan beralih ke jembatan terdekat ke arah Jalan Ciu atau Jembatan Bacem, sehingga akan lewat mungkin (Batalion Infanteri) 413 ke selatan terus ke arah Jalan Ciu, Ngombaan terus ke arah Jembatan Bacem dan ke arah Gading atau Geblegan. Opsi lain tetap lewat Jembatan Jurug C. Karena Jembatan Jurug kan masih bisa dilewati, tentunya dengan konsekuensi padat lalu lintasnya," kata Ari.

Masyarakat juga diimbau untuk melakukan manajemen transportasi secara mandiri, seperti memilih rute perjalanan alternatif, menghindari waktu sibuk lalu lintas, memilih moda transportasi yang lebih kecil atau menggunakan transportasi umum.



Simak Video "Video: Debit Air Sungai Bengawan Solo Naik, Warga di Bojonegoro Kebanjiran"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads