TNI AL melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam investigasi kasus kecelakaan pesawat jenis G-36 Bonanza T-2503 yang terjatuh di Selat Madura, Jawa Timur, Rabu (7/9) tiga pekan lalu. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan tak mau hasil investigasi itu direkayasa.
"Saya belum mendapat laporan (terbaru), tentunya mungkin masih digodok dari Irjenal untuk hasilnya dari KNKT. Kemarin kan dengan KNKT di Surabaya masih melaksanakan investigasi," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di Jakarta Pusat, dikutip dari detikNews, Selasa (27/9/2022).
Yudo mengatakan, tak ada target khusus kapan investigasi tersebut akan berakhir. "Sehingga hasilnya, saya tidak mau hasilnya juga direkayasa. Ini kan untuk evaluasi supaya ke depan tidak terjadi lagi," ujar Yudo.
"Kita tidak menargetkan, (kalau) ini sudah selesai ya pastinya hasilnya kita laporkan kepada Panglima TNI, kepada Menhan, kepada Komisi I tentang investigasi tersebut. Karena investigasi ini tidak hanya dari Angkatan Laut, tetapi juga dari KNKT," imbuh Yudo.
Diberitakan sebelumnya, pesawat udara latih jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI AL mengalami kecelakaan dan jatuh di alur pelayaran barat Surabaya (APBS), Jawa Timur, Rabu (7/9) tiga pekan lalu.
Kecelakaan itu menyebabkan dua penerbang pesawat latih itu meninggal dunia. Dua penerbang tersebut adalah Kapten Laut (Anumerta) Yudistira Eka Permadi dan kopilot Letnan Satu Laut (Anumerta) Dendy Kresna Bhakti.
Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab jatuhnya pesawat T-2503 tersebut.
"Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat melaksanakan latihan dengan KRI-KRI di jajaran Koarmada II," kata Kepala Dinas Penerangan Koarmada II Letkol Asep Aryansyah melalui keterangan tertulisnya di Surabaya, dikutip dari detikNews.
(dil/ams)