Jenazah Wira Jati Sentika (12) siswa SD N 2 Pangen Jurutengah, Purworejo dimakamkan siang ini. Isak tangis keluarga, kerabat serta para tetangga pun mengiringi jenazah menuju tempat peristirahatan terakhir.
Pantauan detikJateng, Rabu (21/9/2022), suasana duka masih menyelimuti kediaman korban di RT 03/RW 04, Kelurahan Pangen Jurutengah, Kecamatan Purworejo hingga saat ini. Jenazah anak tunggal pasangan Suwaldi (57) dan Sutirah (47) itu tiba di rumah duka pada Selasa (20/9) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Sesuai rencana, jenazah akan dimakamkan di pemakaman desa setempat hari ini.
Setelah disalatkan, jasad siswa kelas 6 SDN 2 Pangen Jurutengah itu kemudian dimasukkan ke dalam keranda dan dibawa menuju pemakaman desa setempat dengan iringan doa untuk dimakamkan. Diketahui, ia tewas tenggelam di salah satu kolam renang di Bantul saat mengikuti study tour pada Selasa (20/9) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski merasa kehilangan, ayah korban Suwaldi akhirnya bisa mengiklaskan kepergian anak kesayangannya itu. Pihak keluarga juga tidak akan menuntut secara hukum atas peristiwa itu.
"Dimakamkan di Pemakaman Soko. Saya sudah iklas, semalam juga sudah ada hitam di atas putih sudah musyawarah semua pihak terkait. Saya terima ini sebagai musibah, demi kebaikan anak saya, saya iklas dan tidak akan menuntut siapa pun," kata Suwaldi usai pemakaman.
Diwartakan sebelumnya, korban tewas saat mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kelas atau study tour. Ia harus kehilangan nyawa setelah tenggelam di salah satu kolam renang di Bantul, DIY.
"Ya ceritanya itu saat mengikuti pembelajaran di luar kelas istilahnya kalau dulu study tour. Korban meninggal karena tenggelam di kolam renang Gabusan, Bantul," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo, Wasit Diono, saat ditemui detikJateng di rumah duka, Rabu (21/9/2022).
Wasit menjelaskan, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, rombongan siswa yang mengikuti tur studi dibawa oleh biro perjalanan menuju Taman Pintar Jogja, Kasongan hingga ke kolam renang di Gabusan Bantul.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...
Usai rombongan siswa berenang, semua masuk ke dalam bus dan dicek satu per satu oleh biro perjalanan serta guru pendamping. Namun salah satu siswa yakni Wira Jati Sentika belum terlihat.
"Sampai kolam renang kan sudah sore, terus renangnya di tempat yang dangkal. Nah ketika semua selesai bilasan dan naik bus, korban ini belum naik. Temen korban bilang kalau yang bersangkutan balik ke kolam karena ada barang yang tertinggal. Setelah dicek, korban ditemukan sudah tenggelam di kolam sedalam 1,5 meter," jelasnya.
Dengan adanya peristiwa itu, seluruh pihak terkait sudah melakukan musyawarah dan tidak akan dilanjutkan ke proses hukum. Pihak Dindikbud ke depannya juga akan lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.
"Semalam sudah kita musyawarahkan dengan pihak sekolah, biro dan keluarga juga. Intinya masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah. Ke depan kami akan lebih berhati-hati lagi ketika ada program pembelajaran di luar kelas demi keamanan dan keselamatan anak-anak," imbuhnya.