Siswa SD Purworejo Tewas Tenggelam di Kolam Renang Gabusan Bantul

Siswa SD Purworejo Tewas Tenggelam di Kolam Renang Gabusan Bantul

Rinto Heksantoro - detikJateng
Rabu, 21 Sep 2022 09:42 WIB
Suasana rumah duka di Purworejo, Rabu (21/9/2022).
Suasana rumah duka di Purworejo, Rabu (21/9/2022). (Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng)
Purworejo -

Seorang siswa SD di Purworejo tewas saat mengikuti study tour. Korban tewas usai tenggelam di salah satu kolam renang di Bantul, DIY.

Diketahui, korban bernama WJS (12) warga Kecamatan Purworejo. Siswa kelas 6 SDN 2 Pangen Jurutengah itu tewas tenggelam di salah satu kolam renang di Bantul saat mengikuti tur studi pada Selasa (20) kemarin.

"Ya ceritanya itu saat mengikuti pembelajaran di luar kelas istilahnya kalau dulu study tour. Korban meninggal karena tenggelam di kolam renang Gabusan, Bantul," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Wasit Diono, saat ditemui detikJateng di rumah duka, Rabu (21/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wasit menjelaskan, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, rombongan siswa yang mengikuti tur studi dibawa oleh biro perjalanan menuju Taman Pintar Jogja, Kasongan hingga ke kolam renang di Gabusan Bantul.

Usai rombongan siswa berenang, semua masuk ke dalam bus dan dicek satu per satu oleh biro perjalanan serta guru pendamping. Namun salah satu siswa yakni korban belum terlihat.

ADVERTISEMENT

"Sampai kolam renang kan sudah sore, terus renangnya di tempat yang dangkal. Nah ketika semua selesai bilasan dan naik bus, korban ini belum naik. Temen korban bilang kalau yang bersangkutan balik ke kolam karena ada barang yang tertinggal. Setelah dicek, korban ditemukan sudah tenggelam di kolam sedalam 1,5 meter," jelasnya.

Dengan adanya peristiwa itu, seluruh pihak terkait sudah melakukan musyawarah dan tidak akan dilanjutkan ke proses hukum. Pihak Dindikbud ke depannya juga akan lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.

"Semalam sudah kita musyawarahkan dengan pihak sekolah, biro dan keluarga juga. Intinya masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan pihak keluarga sudah menerima sebagai musibah. Ke depan kami akan lebih berhati-hati lagi ketika ada program pembelajaran di luar kelas demi keamanan dan keselamatan anak-anak," imbuhnya.

Simak firasat ayah korban di halaman selanjutnya..

Pantauan detikJateng, Rabu (21/9/2022), suasana duka masih menyelimuti kediaman korban. Jenazah anak tunggal pasangan Suwaldi (57) dan Sutirah (47) itu tiba di rumah duka pada Selasa (20/9) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di pemakaman desa setempat siang ini.

Sementara itu, ibu korban nampak sangat terpukul dengan kepergian anak semata wayangnya itu. Air mata masih terus menetes sembari menerima tamu yang silih berganti berdatangan.

Meski merasa kehilangan, ayah korban Suwaldi akhirnya bisa mengikhlaskan kepergian anak kesayangannya itu. Sebelum mendapatkan kabar duka itu, Suwaldi mengaku merasakan firasat yang aneh.

"Jadi semalam sebelum anak saya pergi study tour itu, dia tidur bareng saya satu kamar padahal biasanya tidur sendiri. Dari situ saya sudah merasakan ada firasat yang kurang baik, tapi saya tidak utarakan. Ya akhirnya ada musibah ini, demi kebaikan anak saya ya saya sudah mengiklaskan," ucapnya sembari menyeka air mata.

Halaman 2 dari 2
(aku/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads