Massa dari Gerakan Rakyat Mengugat (Geram) Kota Semarang melakukan unjuk rasa di depan gerbang Kantor DPRD Jawa Tengah. Aksi bakar ban mewarnai demo yang diikuti sekitar 60 orang itu.
Aksi massa mulai datang sekitar pukul 13.00 WIB dan melakukan orasi. Depan gerbang kantor DPRD dan kantor Gubernur Jateng saat itu sudah terpasang kawat berduri.
Dari pantauan detikJateng di lokasi, lalu lintas di Jalan Pahlawan dilakukan rekayasa dengan contraflow yaitu jalur sisi Timur digunakan untuk dua arah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penutupan jalan hanya pada jalur sisi Barat setelah Mapolda Jateng hingga bundaran setelah kantor DPRD Jateng. Arus lalu lintas juga terpantau lancar.
Sementara itu massa yang melakukan unjuk rasa juga membawa dua ban yang kemudian di letakkan di tengah jalan sedangkan massa berdiri melingkar. Ban itu kemudian dibakar dan menimbulkan asap hitam yang membubung.
Korlap Aksi, Rahmatullah Yudha Welita mengatakan saat ini memang massa yang datang hanya sekitar 50-60 orang. Kali ini tidak ada target akan bertemu dengan siapa, melainkan bentuk protes atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang merugikan.
"Kita tidak ada goal ketemu siapa pun. Ini untuk simbol perlawanan saja, dengan massa segini, sekitar 50-60 orang, kita akan simbolik," kata Yudha, Selasa (20/9/2022).
Ia menjelaskan tuntutan yang disuarakan masih sama yaitu soal kenaikan harga BBM, kemudian soal pengesahan RUU KUHP, selanjutnya desakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM, dan menuntaskan kasus mafia Migas.
"Sebelumnya sudah kirim surat (ke DPRD Jateng) dua atau tiga minggu sebelumnya. Sudah kita sampaikan surat dan ditandatangani oleh DPRD. Tapi sampai sekarang tidak kunjung ada follow up sehingga kami ada aksi lanjutan," jelasnya.
Usai bakar ban, massa masih melanjutkan aksi orasi. Mereka juga sempat berusaha mendekati gerbang dengan menginjak pagar berduri. Dari massa dan pihak kepolisian sempat beradu argumen soal keinginan massa yang ingin melewati pagar berdiri. Hingga pukul 14.14 WIB unjuk rasa masih berlangsung.
(aku/apl)