Pekerja di perkebunan PTPN IX Getas, Desa Tlompokan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Ssemarang, digegerkan dengan sesosok mayat yang ditemukan di kompleks perkebunan. Mayat yang sudah dalam kondisi membusuk itu diketahui merupakan Satiyem (80) yang sudah menghilang sejak 16 September 2022.
Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika saat di konfirmasi membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
"Saat ini dalam penanganan Polsek Tuntang, dibantu jajaran Reskrim dan Inafis Polres Semarang. Kami juga menghubungi pihak keluarga serta Dinas Kesehatan Kecamatan Tuntang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Yovan dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (20/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Tuntang AKP Sri Hartini menjelaskan mayat ini pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja wanita bernama Ruminem (53th). Saat hendak berangkat bekerja di PTPN IX Kebun Getas, Tlompakan Kec. Tuntang Ruminem mendapati adanya sosok mayat yang sudah membusuk.
"Sekira pukul 07.00 WIB, saksi (Ibu Ruminem) melintas TKP tepatnya di Jalan Afdeling Banjar Dowo mencium bau bangkai dan sekitar 15 meter dari jalan yang dilalui saksi, saksi melihat sesosok mayat tergeletak di kompleks perkebunan," tuturnya.
Hartini menambahkan, setelah saksi memastikan bahwa yang ditemukannya adalah mayat manusia, saksi langsung melaporkan kepada mandor perkebunan selanjutnya melaporkan kepada pihak Polsek Tuntang.
![]() |
"Kami berkoordinasi dengan Sat Reskrim dan Inafis Polres Semarang, selanjutnya melakukan olah TKP dan memeriksa saksi saksi di lokasi kejadian," imbuhnya.
Setelah dilakukan investigas di lokasi kejadian berikut keterangan saksi keluarga terduga korban dapat diketahui mayat berjenis kelamin wanita tersebut bernama Ibu Satiyem (80th) beralamat Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Sesuai keterangan dari Ibu Titin Parlina (44Th) sebagai anak korban, bahwa korban sudah tua dan pikun serta juga sering pergi dari rumah berhari hari tanpa pamit kepada pihak keluarga. Ia menjelaskan korban meninggalkan rumah terakhir Rabu, 16 September 2022 sekitar pukul 16.00 WIB, pihak keluarga sempat melakukan pencarian ke berbagai tempat namun tidak ditemukan" jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pihak keluarga pun menolak untuk dilakukan autopsi, dan korban langsung diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
"Dengan hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan Kecamatan Tuntang, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh mayat. Disertai surat pernyataan penolakan autopsi dari keluarga, akhirnya jenazah dimakamkan di Desa Ngajaran Kecamatan Tuntang oleh pihak keluarga," pungkasnya.
(apl/sip)