Ketua Umum Keluarga Alumni UGM (Kagama) Ganjar Pranowo angkat bicara terkait jas almamater dibakar saat demo BBM di Jalan Malioboro, Jogja, Kamis (15/9) lalu. Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah itu menyebut kasus pembakaran jas almamater UGM tersebut sudah diurus.
"Sudah, sudah diurus, ya dibinalah. Kemarin saya sudah ketemu Ketua BEM-nya di Jakarta," kata Ganjar saat ditanya detikJateng soal aksi pembakaran jas almamater UGM saat demo BBM di Jogja tersebut, di sela launching Desa Bersih Narkoba oleh BNN Jawa Tengah, Senin (19/9/2022).
Menurut Ganjar, saat bertemu Ketua BEM UGM di Jakarta, dia menyampaikan keprihatinan pembakaran jas almamater UGM itu. Menurutnya, jas almamater sebagai kebanggaan tidak semestinya dibakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan itu (jas) kebanggaan kita. Marah boleh tapi masak membakar kebanggaan kita sendiri, terus dia (Ketua BEM) sampaikan 'siap salah akan saya perbaiki', nah itu good point," jelas Ganjar.
Ganjar menilai, namanya anak muda mungkin bisa saja terbakar emosi saat demo. Namun seharusnya tidak diwarnai oleh aksi-aksi yang tak patut.
"Kalau kamu pakai identitas itu maka saat itu universitas melindungi. Maka pakailah identitas itu, jangan dibakar karena kalau dibakar tidak ada identitasnya, padahal pengin dilindungi," ujar Ganjar.
Aksi demo mahasiswa, lanjut Ganjar, diperbolehkan asalkan santun dan baik. Bahkan kritik kepada pemimpin alumni UGM yang dianggap menyengsarakan rakyat pun tidak masalah.
"Waktu ngobrol di Jakarta saya sampaikan, kalau pengin punya data minta saya saja. Statement-nya banyak pemimpin yang alumni UGM membikin sengsara, oke kita minta data, dikritik boleh kok," imbuh Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, demo massa Aliansi Rakyat Bergerak (Arak) di depan Istana Kepresidenan Jogja, Jalan Malioboro, diwarnai dengan aksi bakar jaket almamater UGM. Diketahui massa gabungan itu demo menolak kenaikan harga BBM.
Saat demo, para peserta aksi yang memakai atribut identitas UGM tersebut kecewa terhadap alumnus UGM yang saat ini mengisi posisi penting di pemerintahan. Sebut saja di antaranya ialah Presiden Joko Widodo dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Salah satu orator yang mengaku mahasiswa UGM mengatakan UGM adalah kampus kerakyatan. Namun sebagian alumnus UGM sama sekali tidak berpihak kepada rakyat terutama soal kenaikan harga BBM.
"Begitu pun dengan dosen-dosen UGM yang tidak bersikap atas kenaikan harga BBM ini," teriak orator itu di depan Gedung Agung Istana Kepresidenan Jogja, Kamis (15/9) sore.
Orator tersebut kemudian mengajak peserta aksi mahasiswa UGM melepas jaket almamater berwarna krem yang mereka kenakan. Adapun pembakaran jaket almamater UGM itu dilakukan di atas panggung yang memang disiapkan oleh peserta aksi untuk pertunjukan seni dan teatrikal.