Ini Pernyataan Effendi Simbolon soal Gerombolan yang Diprotes Prajurit TNI

Nasional

Ini Pernyataan Effendi Simbolon soal Gerombolan yang Diprotes Prajurit TNI

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 13 Sep 2022 14:04 WIB
Effendi Simbolon
Effendi Simbolon. (Foto: Ari Saputra)
Solo -

Pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolan soal 'gerombolan' diprotes prajurit TNI. Seperti apa pernyataan lengkapnya?

Dilansir detikNews, Selasa (13/9/2022), pernyataan ini disampaikan Effendy Simbolon saat rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 5 September 2022. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang tidak menghadiri rapat tersebut memunculkan isu disharmoni di tubuh TNI.

Hal di atas salah satunya disampaikan Effendi Simbolon. Awalnya Effendi meminta rapat tersebut digelar terbuka termasuk soal isu-isu aktual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, isu-isu terkait TNI yang diterimanya harus diluruskan. Dia lalu mengatakan TNI seperti gerombolan.

Pernyataan Effendi Simbolon soal Gerombolan

Dilihat di YouTube Komisi I DPR, berikut ini pernyataan lengkap Effendi Simbolon soal 'gerombolan':

ADVERTISEMENT

Kalau soal terbuka tertutup, saya minta terbuka, ya, karena kita justru semua ini kita hadir di sini untuk mendapatkan penjelasan dari Panglima TNI, dari Kepala Staf Angkatan Darat, bukan dari Wakasad dan dari Menhan dalam kaitannya ada apa yang terjadi di tubuh TNI. Kita agak kesampingkan soal pembahasan anggaran. Anggaran sudah hampir pastilah sama, mungkin nggak perlu lagi dibantu.

Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan.

Kami ingin tegas ini, karena jangan lupa penggerak daripada kekuatan itu presiden dan DPR. Bukan hanya presiden, tanpa persetujuan DPR tidak bisa presiden menggerakkan TNI. TNI hanya alat, hanya instrumen. Bapak-bapak sebagai jenderal itu hanya nakhoda sesaat. Tapi selamatkan TNI-nya. Ini semua fraksi prihatin nih, ada apa, ketidakpatuhan si A dengan si B. Ini porak poranda ini TNI.

Saya minta, Pimpinan, kita jalan terus dengan urusan RKA, kalau perlu langsung kita setujui, tapi khusus isu-isu aktual. Bukan hanya mutilasi, adanya pembakaran daripada mayat-mayat di papua, yang menjadi tersangka Brigien I yang sampai sekarang tidak bisa diproses hukum oleh institusi TNI sendiri. Ada apa pembangkangan ini? Kenapa terjadi pembangkangan-pembangkangan di tubuh TNI? Saya kira saya usul malam ini juga kita rapat, terbuka, terbuka, jangan ada yang ditutupi. Saya tidak ingin berpihak ke siapa-siapa. Ingin penjelasan dari Saudara Jenderal TNI Andika dan penjelasan dari Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Ada apa terjadi disharmoni begini, ketidakpatuhan.

Sampai urusan anak KSAD pun gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk? Emang kalau anak presiden harus masuk? Siapa bilang itu, ketentuan apa? Ini kita harus tegas, Pak. Saya lebih tua dari Bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini. Kalau ketentuan mengatakan tidak ya tidak. Tidak ada diskresi. Apa diskresi begitu? Oh anak saya. Kenapa urusannya memang kalau anakmu?

Saya tahun 82 juga gagal masuk Akmil karena umur saya tidak cukup 18 tahun. Saya 1 Desember baru berumur 18 tahun, tapi 1 Agustus itu harus berumur 18 saya tidak bisa masuk. Ini nggak becanda Pak TB, tolong tenang dulu Anda, ya, ini serius. Ada apa menekan begini? Bagaimana pertanggungjawaban kita nanti pada anak itu tidak ada dasar hukumnya, dia cacat hukum. Ini serius, Pak.

Ruhut Unggah Video Anggota TNI Protes Effendi Simbolon

Politikus PDIP Ruhut Sitompul mengunggah video barisan anggota TNI mempertanyakan maksud omongan anggota DPR RI F-PDIP Effendi Simbolon soal 'TNI seperti gerombolan'. Ruhut mengatakan Effendi harus meminta maaf kepada TNI.

Video itu diunggah Ruhut ke akun Twitter-nya @ruhutsitompul pada Senin (12/9/2022) malam. Video yang diunggah Ruhut itu berasal dari akun Twitter lain.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

Dalam video itu terlihat ada sejumlah anggota TNI berbaris. Mereka mempertanyakan apa maksud omongan Effendi Simbolon dan menuntut klarifikasi.

"Hai, Effendi Simbolon, apa maksud Saudara mengatakan TNI seperti gerombolan lebih-lebih dari ormas. Kami tidak terima. Jangan adu domba TNI. TNI tetap solid. Kami tunggu klarifikasi Anda. Bravo, TNI," ujar para anggota TNI itu.

Ruhut juga mencuit agar Effendi segera meminta maaf. Dia mengatakan keluarga besar TNI marah terhadap Effendi.

"Cepatlah kau minta maaf, jangan sombong, di atas langit masih ada langit. Keluarga besar TNI semua marah, merdeka," tulis Ruhut seperti dilihat detikcom, hari ini.

Ruhut kemudian menjelaskan tujuannya mengunggah video itu. Dia mengatakan dirinya tak masalah Effendi melontarkan kritik, tapi dia mengaku tak terima saat Effendi menghina TNI hingga soal adu domba.

"Menghina-hina TNI mau mengadu domba Pangab (Panglima TNI) dengan KSAD. Saya sebagai anak tentara tidak bisa terima," ujarnya.

Dia mengaku khawatir ucapan Effendi Simbolon malah berdampak terhadap PDIP. Dia menyebut Effendi harus mendapat pelajaran.

"Kalau nggak, nanti akan lari ke partai kami. Dia sadar nggak, dia kader PDI Perjuangan. Dia di DPR juga PDI Perjuangan. Jangan gitu dong, saya nggak setuju apa yang dia katakan, harus segera minta maaf," ucapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video PDIP soal Gibran Ungkit Pemecatan: Itu Masa Lalu"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)


Hide Ads