Duit Puluhan Juta Milik Penjaga SD di Solo Dimakan Rayap, Bisa Ditukar ke BI?

Solo -

Uang puluhan juta rupiah milik Samin (53), penjaga sekolah kontrak di SD Negeri Lodjiwetan, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo, rusak dimakan rayap. Bisakah ditukar dengan uang baru di Bank Indonesia (BI)?

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan pihaknya melayani penukaran uang rusak. Dia mempersilakan masyarakat yang memiliki uang rusak untuk dibawa ke BI.

"Silakan saja dibawa ke BI dulu. Nanti akan dicek kelayakannya oleh tim kami," ujar Joko saat dihubungi detikJateng, Selasa (13/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kerusakan uang yang masih dianggap layak untuk ditukar ialah sebesar sepertiga bagian uang. Artinya, dua per tiga uang kertas tersebut dalam keadaan tidak rusak.

"Kerusakan maksimalnya sepertiga dari bagian uang itu. Tim kami akan mengecek keaslian uang itu, kemudian dicek apakah kerusakan lebih dari sepertiga bagian," ujarnya.

Joko juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih baik menyimpan uang di bank. Dengan demikian, risiko rusak maupun hilang akan lebih kecil.

"Memang itu kan kebiasaan lama. Kami terus edukasi masyarakat agar menyimpan uang di bank agar lebih aman dari kehilangan atau kerusakan. Apalagi di zaman digital ini, pembayaran apapun pakai QRIS, jadi semakin mudah," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, duit puluhan juta rupiah milik Samin (53), seorang penjaga sekolah kontrak di SD Negeri Lodjiwetan, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo, rusak dimakan rayap. Samin bercerita uang itu hasil dia menabung selama 2,5 tahun untuk biaya mendaftar ibadah haji.

"Saya mau mendaftarkan haji. Selama 2,5 tahun saya menabung," kata Samin dengan mata berkaca-kaca, saat ditemui, Selasa (13/9).

Samin memiliki dua celengan plastik. Duit di satu celengan aman, sedangkan duit di celengan satunya lagi rusak dimakan rayap.

"Total uang di celengan yang aman itu Rp 49,8 juta. Jika di celengan yang rusak, kurang lebih jumlahnya sama," ujarnya.

Uang itu ia simpan dalam sebuah celengan plastik yang dia letakkan di rumah tinggal sementaranya di lingkungan SD.

Setiap hari dia menyisihkan uang sekira Rp 200 ribu untuk mewujudkan mimpinya naik haji dengan istri dan dua orang anaknya.

"Untuk daftar haji," tuturnya.