.webp)
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Klaten bakal menikahkan pasangan suami istri (pasutri) secara massal. Ada 13 calon pasangan yang akan dinikahkan.
"Ada 13 pasang calon pengantin yang data dan syaratnya sudah lengkap. Ada calon pengantin yang masih muda, usia 19 tahun, ada juga yang sudah lanjut usia mencapai 80 tahun," jelas petugas amil pelaksana Baznas Klaten, Wahyudi Martono kepada detikJateng, Minggu (11/9/2022) siang.
Menurut Wahyudi, acara nikah massal tersebut digelar di komplek Masjid Raya Klaten, Senin (12/9) pagi. Acara Baznas Klaten Mantu itu semua fasilitas acara sampai biaya pernikahan ditanggung Baznas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mas kawin, biaya transportasi, rias, dekorasi sampai dokumentasi sudah disiapkan panitia. Biaya pernikahan ditanggung Baznas," papar Wahyudi.
Prosesi pernikahan, sambung Wahyudi, dirancang seperti resepsi pernikahan adat Jawa. Pengantin akan dirias dan mengenakan busana kejawen dan diarak naik becak.
"Direncanakan para calon pengantin akan dikirab naik becak ke lokasi. Setelah selesai kirab, baru dimulai acara akad nikah," terang Wahyudi.
Untuk acara, jelas Wahyudi, akan ada serah terima pengantin dan nasehat pernikahan setelah acara akad nikah. Para calon peserta akan dirias di RSPD sebelum dikirab.
"Peserta berkumpul di RSPD untuk dirias, kemudian dikirab menuju masjid raya. Dari Kemenag juga akan hadir dan memberikan sambutan,' imbuh Wahyudi.
Wakil ketua Baznas Klaten, Aidi Sunani menjelaskan tujuan acara Baznas Klaten Mantu tidak lain untuk mewujudkan kemaslahatan umat. Dengan kewenangan yang dimiliki Baznas tujuan untuk kebaikan.
"Kebaikan itu harus terus didorong baik melalui kekuasaan atau lisan, minimal lewat doa yang baik. Lewat acara Baznas Klaten Mantu, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi calon pengantin yakni pemberian status yang jelas bagi anak-anaknya," papar Aidi.
Baznas, sambung Aidi, juga bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Klaten. Setelah acara nikah para pengantin langsung dapat dokumen KK dan KTP.
"Kita bekerjasama dengan Dinas Dukcapil. Setelah acara pengantin langsung dapat dokumen KK dan KTP dengan status data kependudukan yang baru," imbuh Aidi.
(aku/ahr)
