Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengaku belum mendapat kabar resmi terkait penemuan jasad terbakar yang diduga PNS Bapenda, Paulus Boedi Iwan Prasetyo. Iswar turut buka suara soal kabar pemanggilan Iwan untuk klarifikasi kasus dugaan korupsi.
Iswar membenarkan bila ada surat panggilan untuk klarifikasi terkait kasus korupsi. Hingga saat ini belum ada pegawai lain yang mendapat panggilan.
"Baru Pak Iwan yang dipanggil dari staf Pemerintah Kota (Pemkot Semarang)," katanya saat dihubungi, Jumat (9/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus itu merupakan kasus alih aset tanah milik BSB yang ada di Kecamatan Mijen kepada Pemkot Semarang untuk dijadikan fasilitas umum. Pengalihan aset itu terjadi tahun 2010.
"Pada 2010 itu menurut catatan yang saya dapatkan, waktu itu juga saya masih kepala bidang di PU, jadi informasi didapatkan dan SPJ (surat pertanggungjawaban) sudah dibaca oleh teman-teman BPKAD, bahwa pada tahun itu memang dilakukan ada anggaran untuk pensertifikatan terhadap proses penyerahan sarana umum BSB kepada Pemkot Semarang," katanya.
Iswar menyebut bila lahan yang dihibahkan kepada Pemkot cukup besar. Dana untuk alih sertifikat itu juga bernilai miliaran rupiah.
"Jadi anggarannya ada berapa ya, Rp 3 miliar, saya nggak hafal tapi baru digunakan sebanyak Rp 300 juta atau Rp 400 juta, untuk tim dan kepengurusan dan sebagainya karena memang bidangnya sangat besar. Jadi anggaran Rp 3 miliar tidak dihabiskan," ujarnya.
Hal itu merupakan laporan dari Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPKAD) di mana pada tahun 2010 Iwan menjadi staf di sana. Posisi Iwan sebagai staf membuat Iswar ragu dirinya terlibat kasus korupsi.
"Kalau saya pikir yah enggak (terlibat) orang dia dulu masih staf," katanya.
Hingga kini Iswar belum pernah mendapat laporan terkait masalah itu. Terlebih, hasil audit di tahun 2010 juga menunjukkan tidak ada masalah.
"Kan kami sendiri diaudit oleh BPK, diaudit internal juga ada inspektorat. Tidak ada temuan sih terkait itu, dulu ya, dulu tahun 2010," ujarnya.
Pemkot Semarang sendiri belum mendapat kabar resmi terkait penemuan mayat terbakar yang diduga merupakan Iwan. Tanpa kabar resmi, pihaknya masih menganggap Iwan menghilang.
"Jasad yang ditemukan apa benar Iwan kan kami tidak punga kewenangan ke sana, menunggu pernyataan resmi dari kepolisian," kata Iswar.
(apl/ahr)