"Siap jadi jalur alternatif untuk motor. Paling yang lewat memberi uang seikhlasnya saja. Tidak memaksa, karena modal pembuatan jembatan juga besar," ucapnya.
Keberadaan jembatan sesek tersebut disebut membantu masyarakat untuk menyeberangi Bengawan Solo. Pasalnya, jika harus melawati ke Jembatan Jurug, harus menempuh jarak sekitar 3,2 kilometer. Sementara jika melewati Jembatan Mojo, harus menempuh jarak sekitar 2,8 kilometer.
Bukan Jalur Alternatif Dinas Perhubungan
Kendati demikian, jembatan sesek itu tidak ditetapkan menjadi jalur alternatif oleh Dinas Perhubungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Ari Wibowo, menyebut akan ada pengalihan arus lalu lintas imbas penutupan Jembatan Mojo dan Jembatan Jurug B. Yakni pengguna jualan yang akan melintas dari Solo menuju Karanganyar atau sebaliknya dapat melewati Jembatan Jurug C dan Jembatan Bacem Sukoharjo.
"Tentunya itu jembatan ditutup akan beralih ke jembatan terdekat ke arah Jalan Ciu atau Jembatan Bacem, sehingga akan lewat mungkin (Batalion Infanteri) 413 ke selatan terus ke arah Jalan Ciu, Ngombaan terus ke arah Jembatan Bacem dan ke arah Gading atau Geblegan. Opsi lain tetap lewat Jembatan Jurug C. Karena Jembatan Jurug kan masih bisa dilewati, tentunya dengan konsekuensi padat lalu lintasnya," kata Ari.
Masyarakat juga diimbau untuk melakukan manajemen transportasi secara mandiri, seperti memilih rute perjalanan alternatif, menghindari waktu sibuk lalu lintas, memilih moda transportasi yang lebih kecil atau menggunakan transportasi umum.
Simak Video "Video: Debit Air Sungai Bengawan Solo Naik, Warga di Bojonegoro Kebanjiran"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/sip)