Sejumlah anggota Mahasiswa Muslim Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Surakarta (Malimpa UMS) akan melakukan ekspedisi ke puncak Gunung Chimborazo, Ekuador. Ekspedisi ini dilakukan untuk menyambut kegiatan Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang akan digelar di Solo, November tahun ini.
Steering Committee Malimpa UMS Indonesia Expedition (MUIE), Iqbal Nurii Anam, mengatakan ada lima mahasiswa yang akan diberangkatkan menuju puncak gunung dengan jarak terjauh jika dihitung dari pusat bumi tersebut.
"Menjelang Muktamar Muhammadiyah, kami dari Malimpa UMS akan memberangkatkan lima mahasiswa ke Chimborazo pada Oktober 2022 nanti," kata Iqbal saat dihubungi detikJateng, Selasa (6/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya mendaki gunung, para mahasiswa juga sekaligus melakukan studi tentang etika dan kebiasaan berbusana masyarakat Ekuador dalam perspektif Islam. Mereka sekaligus mempromosikan potensi seni, budaya dan pariwisata Indonesia ke Ekuador.
"Ada beberapa program yang kami lakukan di Ekuador. Selain mengenalkan Indonesia, kami juga mengkampanyekan zero waste adventure, karena penjelajahan tidak sebatas eksplorasi alam tanpa memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai," ujarnya.
Terkait persiapan, Iqbal mengatakan tim terus melakukan latihan, terutama fisik dan menjaga kesehatan. Sejauh ini tim sudah melakukan uji coba pendakian ke gunung di sekitar Solo.
"Kami sudah melakukan try out dua kali, yaitu di Gunung Lawu via Tambak dan Gunung Merbabu via Suwanting. Sebelumnya kami sukses melakukan Ekspedisi Sumatera, Ekspedisi Meratus, Ekspedisi Muda Binaiya Maluku, Ekspedisi Khuiten Mongolia 2018 dan Ekspedisi Quarles Gandang Dewata 2022," pungkasnya.
Tentang Gunung Chimborazo yang kalahkan Himalaya
Dikutip dari detikINET, Selasa (28/12/2021), Gunung Chimborazo di Ekuador, memiliki puncak yang merupakan titik terjauh dari pusat Bumi. Chimborazo bukanlah gunung tertinggi di Andes, bahkan tidak termasuk dalam 30 teratas. Tetapi kedekatannya dengan khatulistiwa adalah yang menjadikannya perbedaan.
Bumi bukanlah bola yang bulat sempurna, melainkan menonjol di sepanjang khatulistiwa. Ini adalah hasil dari gaya yang diciptakan oleh rotasi Bumi. Akibatnya, berarti ada perbedaan 21,39 km antara jari-jari kutub planet (6.356,75 km) dan jari-jari ekuatornya (6.378,14 km), menurut NASA Goddard Space Flight Center.
Chimborazo hanya 1 derajat selatan khatulistiwa, di mana tonjolan Bumi paling menonjol. Dengan keunikan geografis ini, berarti puncak Chimborazo berjarak 3.967 mil dari inti Bumi, membuatnya 2.072 m lebih jauh dari pusat planet daripada puncak Everest di Pegunungan Himalaya.
(sip/mbr)