Seorang anggota TNI Yonif MR 411/6/2 Kostrad, Pratu RW, dikeroyok oleh lima preman di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (2/9). Pengeroyokan terjadi ketika korban memboncengkan istrinya yang sedang hamil enam bulan.
Salah seorang saksi mata kejadian berinisial P menceritakan mengenai aksi pengeroyokan oleh lima preman tersebut. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi di depan warung miliknya. Saat itu sekitar pukul 14.00 WIB, ia melihat seorang anggota TNI dikeroyok oleh segerombolan orang.
"Senggolan di depan di toko buah sana. Kejadiannya jam 2 siang di sini. Kita lagi beres-beres. Kejadiannya (pengeroyokan) cuma 5 menit. Itu tentara dikeroyok," ujarnya saat ditemui detikJateng, Sabtu (3/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, pemicu pengeroyokan adalah serempetan antara motor korban dan mobil yang dinaiki lima orang itu.
"Senggolan, tentaranya naik motor. Terus yang di mobil sama tentaranya itu juga sempet cekcok. Terus gelut berdua awalnya, lalu teman-temannya turun, ikut, terus ngeroyok," jelasnya.
Tidak tega melihat kejadian itu, ia memberanikan diri memisahkan mereka. Beruntung, istri tentara yang masih hamil tidak dikeroyok.
"(Tentaranya) sama istrinya kayaknya lagi hamil. Kita misah itu karena tentara dikeroyok orang. Kita pisah itu," ungkapnya.
Setelah dipisah, kedua kubu itu kemudian pergi dari daerah tersebut. Segerombolan tentara juga sempat menyambangi warungnya dan bertanya tentang kondisi korban.
"Let (jarak) 15 menit, tentara ke sini. Katanya dikejar sampai Pasar Sapi, ya," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna membenarkan kejadian tersebut. TNI tersebut bernama Pratu RW mengalami sejumlah luka di bagian wajah.
"Kejadian ini sedang ditangani oleh Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut," kata Tatang dalam keterangan tertulis, Jumat (2/9/2022).
Tatang mengatakan pihaknya berhasil mengamankan para pelaku dan membawanya ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad. Selanjutnya para pelaku lantas dibawa ke RST Dr Asmir karena mengalami sejumlah luka.
Pada Jumat (2/9), satu orang pengeroyok atas nama Argo Wahyu Pamungkas dinyatakan meninggal dunia dan empat orang lainnya masih menjalani pengobatan di rumah sakit.
(apl/aku)