Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berpesan para pelajar untuk tidak menikah dini. Pesan tersebut disampaikan Ganjar saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pramuka ke-61 tingkat kwartir daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali.
"Ayo para pelajar dan Pramuka yang masih muda-muda, jangan menikah dini, ojo kawin bocah," ajak Ganjar Pranowo dalam amanatnya pada upacara peringatan hari Pramuka ke-61 tingkat kwartir daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Rabu (31/8/2022).
Di usia muda, lanjut Ganjar, harus dimanfaatkan untuk sekolah, untuk belajar menimba ilmu. Sehingga dapat meraih kesuksesan yang dicita-citakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai kemudian masih usia dini yang harusnya sekolah, belajar, menimba ilmu untuk menggapai cita-citanya, tapi kemudian terbelenggu dengan pernikahan dini," ujar Ganjar.
Dia berpesan agar spirit-spirit Pramuka bisa dijalankan. Apalagi anggota pramuka juga dibekali dengan keterampilan-ketrampilan yang diharapkan bermanfaat bagi masyarakat. Seperti membantu perbaikan rumah tak layak huni (RTLH) maupun membuat jambanisasi. Menurutnya kegiatan tersebut bentuk mengabdi tanpa batas.
Lebih lanjut Ganjar juga mengapresiasi keterlibatan Pramuka dalam penanganan pandemi COVID-19. Hal tersebut juga menunjukkan semangat gotong-royong, akal serta pengetahuan. Namun, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang menanti.
"Banyak PR yang musti kita lakukan. Hari ini bukan tidak mungkin Pramuka bisa membantu pada Pekan Imunisasi Nasional. Pramuka datang membantu, bertemu dengan anak-anak, bertemu dengan orang tua agar anak-anak berikutnya menjadi generasi kayak kalian yang sehat semua dan penuh semangat," katanya.
Simak lebih lanjut di halaman berikutnya...
"Juga kemarin (Pramuka) membantu vaksinasi (COVID-19) dan saya tahu banyak di sekolah Pramuka terlibat itu, menggerakkan kawan-kawannya untuk divaksin. Dan itu juga akan menjadi ketangguhan masing-masing menghadapi situasi pandemi. Ada juga kita mendorong bagaimana anak-anak tidak kurang gizi," sambung dia.
Upacara peringatan hari Pramuka ke-61 tingkat kwartir daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah itu dipimpin langsung oleh Ganjar Pranowo. Ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Ketua Kwarda Jateng, Kak Siti Atikoh Supriyanti.
Dalam kesempatan ini, Sekjen Kwarnas Bachtiar Utomo juga memberikan lencana penghargaan. Diantaranya untuk Kakwarda Jateng, Siti Atikoh; Kamabicab Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Ka Kwarcab Boyolali, Supana dan sejumlah tokoh lainnya.
Sementara itu Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengatakan Pemkab Boyolali juga mengikuti arah kebijakan yang sama terkait pernikahan dini ini. Bupati meminta masyarakat Boyolali tidak melakukan pernikahan dini atau kawin bocah. Hal ini ini merupakan salah upaya dalam penanganan stunting di Kabupaten Boyolali.
"Sosialisasi tentang ojo kawin bocah pada anak-anak kita memang perlu, karena ini juga termasuk bagian ketika kita bersama-sama dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Boyolali," kata M. Said Hidayat ditemui di lokasi yang sama usai upacara.
Menurut dia, angka stunting di Kabupaten Boyolali sekarang ini prosentasinya di angka 7,6 persen. Angka tersebut masih merupakan PR yang harus diselesaikan bersama.
"Maka salah satu langkahnya, pesan Pak Gubernur tentang ojo kawin bocah menjadi penting bagi generasi di Kabupaten Boyolali," tandasnya.