Video pembalap liar disiram air oleh warga hingga terjatuh viral di media sosial Facebook. Peristiwa itu diketahui terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Dalam video berdurasi 16 detik tampak empat pembalap liar adu kecepatan di jalanan. Terlihat ada warga yang berada di pinggir jalan dan menyiramkan air pakai wadah menyerupai ember ke jalan dan mengenai salah satu pembalap liar hingga terjatuh. Dikabarkan bahwa balapan liar tersebut terjadi di Jalan Diponegoro, Desa Danyang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, ke arah Simpang Lima, pada Sabtu (20/8) malam.
Saat dimintai konfirmasi, Kasat Lantas Polres Grobogan AKP Deni Eko Prasetyo membenarkan peristiwa dalam video viral tersebut.
"Betul kejadian tersebut berlokasi di Jalan Diponegoro. Dari arah Toroh ke Simpang Lima Purwodadi. Kepolisian masih lidik dan mencari datanya karena saya baru dapat informasi ini," kata Deni kepada detikJateng, Senin (29/8/2022).
Informasi yang diperoleh, seorang pembalap liar yang jatuh itu mengalami luka. Namun polisi masih mendalami informasi tersebut.
Deni melanjutkan, pihaknya menduga warga menyiram air ke jalan karena resah dengan aksi balapan liar. Namun polisi tidak membenarkan langkah warga yang mengguyur air karena membahayakan.
"Mungkin karena geram suara bising dan balapan liar juga membahayakan. Tapi penyiraman air dan membahayakan pengendara lain yang akan melintas juga tidak kita benarkan. Lebih baik warga melaporkan ke nomor WA di 0888990110, pasti polisi akan bertindak cepat," tandasnya.
Lebih lanjut, Deni menjelaskan sebelum kejadian balap liar tersebut polisi telah melakukan patroli ke kawasan kota. Sebab ada laporan dugaan balap liar.
"Awalnya dilaporkan ada balap liar di kawasan kota dan petugas patroli ke wilayah tersebut. Tapi joki balap liar sudah pergi dan diduga lari sembari bermain balap di arah pulang yang melintasi Jalan Diponegoro. Hingga warga geram dan menyiram air mengenai pengendara sampai terjatuh," jelasnya.
Sementara itu, dari pengamatan detikJateng, Jalan Diponegoro adalah jalan beton baru yang dekat dengan lampu merah di perempatan Desa Danyang. Pembalap liar ini diduga memakai lampu merah sebagai start dan lampu hijau sebagai pacuan waktu.
"Nanti kita komunikasi dengan Dishub supaya ada pita kejut, polisi tidur atau sejenisnya untuk antisipasi balap liar," ujar Deni.
"Patroli juga kita tingkatkan. Supaya tidak ada balap liar lagi. Karena sangat meresahkan dan membahayakan pengendara lain," imbuh Deni.
(rih/aku)