Stasiun Kereta Ukraina Dirudal Rusia: 22 Orang Tewas, 5 Terbakar dalam Mobil

Internasional

Stasiun Kereta Ukraina Dirudal Rusia: 22 Orang Tewas, 5 Terbakar dalam Mobil

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 25 Agu 2022 11:51 WIB
KYIV, UKRAINE - AUGUST 21: Ukrainians arrive at Khreschatyk Street to see the seized military equipment and weapons including tank and motorized artillery systems belonging to the Russian army displayed by Ukraine ahead of the countrys 31st anniversary of Independence Day in Kyiv, Ukraine on August 21, 2022. (Photo by Metin Aktas/Anadolu Agency via Getty Images)
Ilustrasi. Jelang Kemerdekaan Ukraina, Kiev Gelar Parade Tank Rusia yang Hancur di Jalanan. (Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)
Solo -

Di tengah hari peringatan kemerdekaan ke-31 pada 24 Agustus 2022, Ukraina kembali digempur serangan rudal Rusia. Kali ini Stasiun Kereta Api Chaplyne di wilayah Dnipropetrovsk Oblast, Ukraina menjadi sasaran hingga menewaskan 22 orang.

"Chaplyne adalah penderitaan kami hari ini. Sampai saat ini, ada 22 tewas, lima di antaranya terbakar di dalam mobil, seorang remaja meninggal, dia berusia 11 tahun, sebuah roket Rusia menghancurkan rumahnya," terang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dilansir dari detikNews mengutip CNN, Kamis (25/8/2022).

Zelensky mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan di stasiun kereta tersebut terus berlanjut. Secara tegas Zelensky juga mengutuk serangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan membuat penjajah menjawab semua yang telah mereka lakukan. Dan kami pasti akan mengusir penjajah dari tanah kami," imbuh Zelensky.

Perang Tak Kunjung Usai

Konflik antara Rusia-Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini disebut tak lepas dari buah perlawanan pihak Ukraina. Seperti dilansir oleh CNN Indonesia, Duta Besar Ukraina di Jakarta, Vasyl Hamianin, mengatakan sebetulnya Rusia ingin menghancurkan Ukraina dalam tempo tiga hari saja. Namun karena perlawanan yang sengit dari pasukan Ukraina, perang masih terjadi sampai saat ini yang genap enam bulan.

ADVERTISEMENT

"Seberapa mampu mereka (Rusia) mencoba membuat kita menyerah? Ini tidak akan terjadi, Saya ulangi, kedengarannya menyedihkan tetapi hasilnya menunjukkan kepada kita bahwa tiga hari untuk mengokupansi dan membuat pemerintah Ukraina menyerah tak terjadi. [Malah] hari 24 [Agustus] tepat enam bulan" ucap Vasyl dalam acara untuk memperingati kemerdekaan Ukraina ke-31, Stand for Freedom di Jakarta Pusat, Rabu (24/8).

Seperti diketahui Rusia menginvasi Ukraina pertama kali pada 24 Februari lalu. Presiden Vladimir Putin mengatakan alasan menyerbu negara tetangganya untuk demileterisasi dan denazifikasi. Semenjak itu, pertempuran dan ledakan terus terjadi terutama di bagian Ukraina Timur. Hingga yang terbaru adalah serangan rudal Rusia yang menyasar ke Stasiun Chaplyne dan memakan korban yang cukup banyak.




(sip/mbr)


Hide Ads