Seorang pelajar SMK asal Semarang atas nama Catur Prasetya (17) hilang terseret ombak Pantai Parangtritis, Bantul, DIY, Senin (15/8) kemarin dan hingga kini belum ditemukan. Siswa tersebut bersama rombongan datang ke Jogja dalam rangka kunjungan industri.
"Kami kan setiap 2 jam selalu cek ke Tim SAR dan terakhir jam 12 sedang dilakukan penyisiran pantai mulai pukul 10 tapi sampai 13.00 ini belum ada kabar baik," kata Wakil Kepala (Wakepsek) SMK Ibu Kartini, Subagyo Subali, saat ditemui di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Semarang, Selasa (16/8/2022).
"Yang terseret arus atas nama Catur Prasetya kelas XII jurusan Rekayasa Perangkat Lunak," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Subagyo bercerita kejadian itu terjadi setelah para siswa menjalani kunjungan industri di Jogja. Mereka tiba di Pantai Parangtritis sekitar pukul 14.30 WIB, Senin kemarin.
"Kunjungan industri itu kan mulai pukul 10.00 selesai pukul 13.00, ada yang sampai pukul 14.00 lalu dari tiga jurusan itu (kunjungan ke tempat berbeda) kami sepakat ketemu di Parangtritis jadi kami masuk Parangtritis sekitar pukul 14.30," terangnya.
Catur dilaporkan hilang terseret ombak sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu dia sedang bersama dua orang temannya. Kini dua orang itu masih berada di lokasi bersama empat guru untuk membantu komunikasi dengan pihak sekolah.
"Saya tidak tahu persis itu bahasanya terseret atau gimana tetapi sejak awal oleh berbagai pihak oleh Tim SAR, oleh guru, itu sudah diperingatkan ya. Kembali lagi, upaya sudah kami lakukan koordinasi sudah kami mantapkan tapi karena ini namanya musibah kami tidak bisa menolak," jelasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Pihaknya juga sudah mengabarkan pihak keluarga beberapa saat setelah Catur dinyatakan hilang. Keluarga pun disebut sudah mengirim utusan untuk memantau pencarian di lokasi.
"Begitu kejadian kemarin sore saya secara langsung sudah mengunjungi rumah beliau saya menyampaikan kabar itu. Lalu pukul 11 malam orang tua Catur mengirimkan utusan ke sana jadi sampai sana tengah malam dan sampai saat ini masih di sana," kata Subagio.
"Mohon doanya, karena ini namanya musibah kami tidak bisa dan tentu kita semua tidak bisa menolak, kami prihatin, kami masih siap berikhtiar dan mohon doanya supaya ananda kami Catur Prasetya bisa ditemukan dalam waktu dekat bagaimanapun kondisinya," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang pelajar asal Semarang, Jawa Tengah, terseret ombak di Pantai Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, DIY. Satu pelajar selamat, satu lagi hilang dan kini masih dalam pencarian.
Koordinator SAR Satlinmas wilayah III Parangtritis M Arif Nugraha menjelaskan kejadian berawal saat rombongan SMK Ibu Kartini Semarang tiba di Pantai Parangtritis pada pukul 14.15 WIB. Sesampainya di lokasi, rombongan tersebut langsung menuju ke bibir pantai.
Ketika bermain air, dua orang dari rombongan bernama Catur Prasetya (17) warga Pamularsih, Semarang, dan Guruh (17) warga Darat Nipah Tiga, Semarang, sempat mendapat peringatan dari anggota SAR karena bermain air di area palung laut.
"Kedua korban sudah diingatkan untuk tidak bermain air mengingat lokasi tersebut merupakan area palung laut," kata Nugraha, Senin (15/8).
Diduga mengabaikan peringatan anggota SAR yang berjaga, dua pelajar itu terseret ombak ke tengah laut. Anggota SAR yang berjaga langsung berupaya menyelamatkan keduanya. Namun hanya Guruh yang dapat terselamatkan.











































