Terungkap! Obrolan Sambo-Brigjen Hendra di TKP, 2 Jam Usai Penembakan J

Eksklusif detikcom

Terungkap! Obrolan Sambo-Brigjen Hendra di TKP, 2 Jam Usai Penembakan J

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 12 Agu 2022 10:55 WIB
Irjen Ferdy Sambo datang memenuhi panggilan pemeriksaan di Bareskrim Polri, Kamis (4/8/2022) Sambo diperiksa terkait dengan kasus penembakan yang dilakukan Bharada E yang menewaskan Brigadir J di rumah dinasnya.
Momen Irjen Ferdy Sambo Penuhi Panggilan Bareskrim. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Solo -

Istri Brigjen Hendra Kurniawan, Seali Syah, menceritakan obrolan Irjen Ferdy Sambo kepada suaminya beberapa jam setelah pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J, Jumat (8/7). Saat itu, kata Seali, Irjen Sambo dan suaminya berbincang di garasi TKP di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dilansir detikNews, Seali Syah mengungkap suaminya dihubungi Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7). Saat itu, lanjut Seali, Irjen Ferdy Sambo meminta suaminya datang ke rumah dinasnya saat itu di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Brigjen Hendra juga sempat menghubungi istrinya bercerita soal perintah Irjen Ferdy Sambo tersebut. Seali mengungkap saat itu suaminya sedang berada di daerah Pantai Indah Kapuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia bilang 'Mah, Ayah balik ke arah selatan', 'lho kenapa?' 'ada tembak-tembakan di rumah Pak Kadiv, ayah ditelepon' gitu aja," jelas Seali.

Seali mengatakan Brigjen Hendra saat itu tiba di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo antara 1,5-2 jam setelah kejadian atau sekitar pukul 18.00-19.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Karena suami juga nyampe TKP itu kan 1,5 jam lebih setelahnya kan," ujar Seali.

Menurut cerita ajudan Hendra yang disampaikan ke Seali, suaminya tak langsung masuk ke dalam TKP saat itu. Hendra Kurniawan berbincang dengan Ferdy Sambo di dalam garasi.

Dalam perbincangan itu, Irjen Ferdy Sambo menceritakan kejadian dengan versinya kepada Brigjen Hendra Kurniawan.

"Masuk ke dalam pun udah kayak posisi mau diberes-beresin semuanya," kata Seali mengungkap yang diceritakan Brigjen Hendra kepadanya.

Seali mengatakan dirinya juga sempat menghubungi salah seorang penyidik Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.

"Iya sama ceritanya salah satu penyidik 'Izin Mba, saya sampai ke TKP, mereka memperagakan orang-orang di rumah itu kejadiannya seperti apa, terus ya udah saya melakukan olah TKP', dinomor-nomorinlah seperti biasa ada Inafis foto dokumen semuanya'. 'Kok nggak ada police line ya Bang (Seali bertanya ke penyidik)? Soalnya kasusnya kan penembakan'. Terus jawaban dia 'Ya Mba kita kan cuma melati (pangkat AKBP) dua kalau diperintah bintang dua (Irjen) untuk copot police line-nya kita bisa bikin apa', gitu," beber Seali.

Komunikasi Terakhir Ferdy Sambo ke Brigjen Hendra Kurniawan

Seali mengungkap usai dinonaktifkan sebagai Karopaminal Divisi Propam, suaminya masih sempat berkomunikasi dengan Irjen Ferdy Sambo.

"Kayak 'Ndra cuma elo orang yang gue percaya, demi Tuhan' gitu kan," ujar Seali.

Pada saat itu, lanjut Seali, Brigjen Hendra Kurniawan masih belum mengetahui jika Irjen Ferdy Sambo membuat skenario soal kematian Brigadir J. Sebagai bawahan, Hendra saat itu hanya memberikan semangat kepada Irjen Ferdy Sambo.

Momen Brigjen Hendra Ketahui Fakta Skenario Irjen Ferdy Sambo

Seali menceritakan suaminya, Brigjen Hendra Kurniawan, baru mengetahui skenario Irjen Ferdy Sambo setelah muncul pemberitaan soal Bharada E yang mengubah keterangannya pada Senin (8/8).

Begitu mendengar kabar Hendra Kurniawan dinonaktifkan, Seali mengaku masih berpikir positif dan tidak mempermasalahkannya.

"Pas suami dinonaktifkan aku pikir ya masih biasa saja, ya udah nonaktif itu fair, karena jangan sampai (suami) dalam pemeriksaan (kode etik) masih menjabat, nanti dianggap nggak fair. Jadi ya udah karena aku berpikir suami aku itu polisi yang lurus selurusnya," katanya.

Selanjutnya: Pesan Seali agar Sambo jangan pengecut! Selamatkan anak buah!

Seali Syah menyayangkan karier suaminya yang sudah belasan tahun dibangun di Propam Polri hancur karena terseret masalah Irjen Sambo. Padahal, kata Seali, suaminya tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Menurut Seali, selama di Propam Polri sang suami menjaga marwah Propam sebagai 'polisinya polisi'.

"Agak kecewa ya Propam harus rusak. Aku menjamin, kalau dari awal suami aku tahu bahwa narasi awal sebenarnya Sambo adalah pelakunya, dia pasti pasti akan menjadi orang pertama yang memeriksa Sambo," katanya.

Brigjen Hendra Kurniawan saat ini ditempatkan di tempat khusus di Mako Brimob.

"Dari awal aku sudah minta tolong ke teman aku yang kenal sama Pak Arman Hanis untuk sampaikan ke Pak Sambo 'sudah tulis saja, gentle saja' minimal sekarang sudah jelas Anda aktor intelektual pelaku pembunuhan, sekarang Propam Polri sudah jelek, tetapi minimal Anda keluar sedikit saja, jangan pengecut, Anda selamatkan bawahan Anda dong," tutur Seali.

Permintaan Maaf Ferdy Sambo ke Kapolri dan Rekan Sejawat

Setidaknya ada 31 polisi yang diperiksa oleh Irsus karena terseret skenario Irjen Ferdy Sambo dalam kasus kematian Brigadir J.

Ferdy Sambo menyampaikan permintaan maaf melalui kuasa hukumnya, Arman Hanis, yang ditulis dalam ponselnya. Ferdy Sambo mengaku dirinya telah memberikan informasi yang tidak benar kepada publik.

"Kepada institusi yang saya banggakan, Polri, dan khususnya kepada bapak Kapolri yang sangat saya hormati, saya memohon maaf dan secara khusus kepada sejawat Polri yang memperoleh dampak langsung dari kasus ini saya memohon maaf, sekali lagi saya memohon maaf akibat timbulnya beragam penafsiran serta penyampaian informasi yang tidak jujur dan mencederai kepercayaan publik kepada institusi Polri," kata Ferdy Sambo.

"Izinkan saya bertanggung jawab atas segala perbuatan yang telah saya perbuat sesuai hukum yang berlaku," sambungnya.

Permintaan maaf Ferdy Sambo kepada rekan sejawat akan informasi tak benar yang dia sampaikan memiu polemik.

"Izinkan saya sebagai manusia yang tidak lepas dari kekhilafan secara tulus meminta maaf dan memohon maaf sebesar-besarnya, khususnya kepada rekan sejawat Polri beserta keluarga serta masyarakat luas yang terdampak akibat perbuatan saya, yang memberikan informasi yang tidak benar serat memicu polemik dalam pusaran kasus di Duren Tiga yang menimpa saya dan keluarga." ujarnya.

Sambo mengatakan dirinya akan patuh terhadap proses hukum. Mantan Kadiv Propam Polri ini menegaskan dirinya akan mempertanggungjawabkan perbuatannya hingga ke pengadilan nanti. Sambo mengaku hanya berniat menjaga dan melindungi keluarganya.

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)


Hide Ads