Jalan Arjuna, jalan yang dulunya sebagai alternatif Ungaran-Mranggen di wilayah Dusun Bandungan, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, longsor sejak Februari 2022. Saat ini kondisinya makin amblas karena makin longsor ke jurang.
Dari pantauan detikJateng pada Rabu (10/8/2022), kini jalan aspal selebar lima meter itu tergerus longsor dan memakan lebih dari setengah lebar jalan dan menyisakan jalan selebar sekitar satu meter. Longsoran ini menyebabkan keretakan bahkan amblas jalan sepanjang hingga 50 meter. Di bagian paling parah ketimpangan beda tinggi jalan mencapai sekitar dua meter.
Warga daerah setempat menyebutkan bahwa daerah ini sudah sering terjadi tanah amblas maupun longsor, namun di bagian tebing pinggir jalan ini yang paling parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kejadian longsor itu dari dulu, tapi paling parah ya dua tahun terakhir, kalau longsor kan emang dari tanah yang di bawah sana kan tanah gerak, jadi ini kan jalannya dekat tebing ya parahnya ikut longsor," tutur salah seorang warga Kajangan, Sumiarti, saat dimintai keterangan, Rabu (10/8).
Akibat longsor ini jalan sudah tidak aman lagi untuk dilalui. Sebagai bentuk peringatan, pemerintah desa dan masyarakat memasang penghalang jalan berupa kayu dan pagar jalan. Namun masih saja ada kendaraan yang nekat untuk melintasi jalan tersebut.
"Jadi tahun ini yang paling parah itu pas bulan Februari itu, tanggal 19 Februari itu tanah di tebing turun semua," kata warga Dusun Bandungan, Warno (34).
![]() |
Warno juga mengatakan sempat ada beberapa kali kejadian mobil terperosok karena nekat melaju dan berusaha menghindari longsoran. Hal itu karena pengendara yang tidak mengindahkan rambu-rambu jalan.
"Di sini sudah sering ya, mobil terperosok bannya nyangkut, nah itu sebenarnya kalau menurut saya itu bukan salah Pemdesnya ya tapi salah sopirnya kenapa ngeyel terus lewat saja padahal sudah dikasih palang walau dulu paling cuma 3/4-nya, tapi kan sudah dipalang masih saja nekat nerobos," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Sebagai antisipasi untuk menghindari kejadian serupa, kini pemerintah desa setempat menutup akses Jalan Arjuna yang longsor sepenuhnya.
"Untuk mengantisipasi hal itu (terjadi kembali) kemarin Pemdes dan pihak Kecamatan kerja sama, untuk menutup seluruh jalan. Dipagari ulang menutup seluruh jalan dan jalan yang sisa sekitar satu meter itu diputus sekalian," tuturnya.
Ia berharap dinas terkait dapat melakukan tindakan lebih lanjut seperti memperbaiki aliran air bawah tanah juga melakukan perawatan tebing dengan menanam tanaman bambu sebagai pengikat air tanah.
"Ya semoga ke depannya ini ada terus tindak lanjut yang lebih baik lagi, misalnya aliran air bawah tanah ini kelola dengan baik juga misalnya pemerintah dapat menanam bambu di tebing-tebing longsor ini agar air hujan nanti tidak langsung turun dan menyebabkan longsor lagi," ujarnya.
![]() |
Sebagai alternatif jalan lain untuk melintasi bagian Jalan Arjuna yang longsor, pemerintah desa setempat juga memberikan arah melalui rambu dan akan diarahkan melalui Jalan Bima yang memiliki tembusan di gang sehingga pengguna jalan bisa melewati Jalan Arjuna yang tidak terkena longsor.
Pemkab Akan Tutup Jalan
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umun Kabupaten Semarang Totit Oktoriyanto mengatakan pemerintah akan menutup Jalan Arjuna yang terdampak longsor itu. Selanjutnya, arus lalu lintas akan dialihkan ke Jalan Bima.
"Betul (Jalan Arjuna ditutup), tahun 2023 diusulkan pengalihan jalur ke Jalan Bima dan Jalan Bima akan dilebarkan lagi," kata Totit saat dimintai konfirmasi melalui pesan singkat hari ini.