Aksi protes jalan rusak dilakukan oleh warga di poros jalan antara Desa Kedungsari dengan Menawan Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Tetapi, bukan dengan melakukan demonstrasi atau aksi massa lainnya, melainkan dengan memasang spanduk satire bertuliskan 'Selamat Datang di Wisata Jeglongan Sewu'.
Pantauan detikJateng di lokasi, spanduk itu dipasang di jalan Dukuh Punen RW 9 Desa Kedungsari Kecamatan Gebog, Selasa (9/8/2022). Spanduk itu dipasang tepat di atas gapura masuk Desa Kedungsari.
Pemasangan spanduk bertuliskan sindiran itu karena jalan menuju desa tersebut rusak parah. Aspal di jalan pun sudah mengelupas. Banyak lubang menganga di jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga yang melintas pun mau tidak mau harus mengurangi kecepatannya karena kondisi jalan yang rusak parah. Jalan rusak parah sepanjang satu kilometer.
Salah satu warga Muhammad Khamto (65) mengatakan kondisi jalan rusak parah sudah sejak lima tahun. Dia mengaku ketika menjemput cucunya harus putar balik ke jalan lainnya yang tidak rusak parah.
"Jalannya rusak, sudah lima tahun lebih. Ini jalan poros Menawan. Sering Kedungsari lewat selatan," jelasnya.
"Jalannya jeglak-jeglok rusak ya, pelek ban rusak, ruji pernah copot," sambung Khamto.
![]() |
Dia berharap agar jalan milik Pemkab Kudus itu segera diperbaiki. "Harapannya semoga diperbaiki secepatnya," harap dia.
Warga lainnya, Ulfa (32) mengaku melintas di jalan tersebut setiap hari. Jalan sepanjang satu kilometer itu kondisinya rusak parah. Dia mengaku tidak ada pilihan lain selain melintas di jalan rusak parah.
"Ya susah banget ya jalannya rusak, jalannya tidak dipilih, jalannya berlubang. Waktu hujan banyak lumpur air menggenang di sini," terangnya.
"Harapannya segera diperbaiki, supaya jalannya mudah," imbuh dia.
Ketua RT 2 RW 9 Desa Kedungsari Kecamatan Gebog, Suhartoyo mengaku baru mengetahui adanya spanduk tersebut pagi ini. Menurutnya spanduk itu sebagai bentuk kritikan warga terhadap pemerintah, apalagi kondisi jalan yang memprihatinkan tersebut.
"Sudah lama ya, lima tahun ada. Di sebelah selatan sudah ditambal-tambal dan ini rusak lagi. Yang rusak sekitar 1 kilometer, parah banget, sudah ada pengajuan, informasi sudah berkaitan sudah didok tapi sampai sekarang belum ditindaklanjuti," jelas Suhartoyo ditemui di lokasi siang tadi.
Terpisah Kepala Desa Kedungsari, Sukoyo mengatakan barusan mengecek bersama kepolisian. Dia meminta kepada warga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dari masyarakat tidak tahu (pemasangan spanduk), saya (dan) Kapolsek mengecek, jangan sampai aset jalan itu, masyarakat yang aneh-aneh. Jalan-jalan itu benar berfungsi penutupan jangan sampai," jelas Sukoyo ditemui di Balai Desa Kedungsari siang tadi.
Menurutnya kondisi jalan di Kedungsari beberapa yang rusak. Di antaranya Kedungsari-Bategede Jepara dan Kedungsari-Menawan. Jalan Kedungsari Bategede sudah diperbaiki, namun arah ke Menawan belum diperbaiki.
Pemerintah desa, kata dia, sudah mengusulkan kepada dinas terkait. Hanya hingga kini belum ada perbaikan jalan. Kata Sukoyo pemkab berjanji akan ada perawatan jalan Kedungsari-Menawan.
"Sudah lama tahun 2020 ini. Kondisi rusak sekitar lima tahun, saya baru menjabat. Pernah mengajukan ke pemkab, sudah sering mengajukan ke pemkab. Ketemu pak Masan (Ketua DPRD Kudus) sebagian jalan sudah realisasi wilayah jalan Kedungsari-Bategede," jelasnya.
"Yang situ belum, jalur Kedungsari-Menawa. Statusnya jalan kabupaten. Dari pemkab diusahakan ada perawatan tahun ini," pungkas dia.
(apl/aku)