Pemkab Klaten akan mengkaji soal kendala anggaran seleksi perangkat desa (perdes) serentak di Klaten. Bupati Klaten Sri Mulyani menyatakan jumlah pendaftar memang di luar prediksi.
"Karena memang pengisian perangkat desa ini di luar perkiraan. Betul-betul luar biasa tapi saya senang dengan animo masyarakat mendaftar," kata Sri Mulyani kepada detikJateng di kantor Pemkab Klaten, Senin (8/8/2022).
Menurut Mulyani data terakhir pendaftar mencapai 5.073 orang. Padahal kekosongan kursi perangkat desa hanya 453 kursi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"5.073 pendaftar, kekosongan 453 atau hampir 1 banding 10. Nggak papa animo masyarakat luar biasa, nanti soal anggaran kita kaji bersama dengan Desa," terangnya.
"Dari 5.073 orang itu mungkin bisa berkurang jika syarat administrasinya kurang lengkap. Desa yang punya PAD dan pihak ketiga bisa dibicarakan tapi ini masih kita kaji bersama," imbuh Mulyani.
Sementara itu Pj Sekda Kabupaten Klaten Jajang Prihono menyebut dengan banyaknya pendaftar menunjukkan kepercayaan masyarakat tinggi. Optimisme masyarakat juga disebutnya tinggi.
"Dengan banyaknya pendaftar itu bagus, berarti clear and clean-nya kena karena optimis masyarakat tinggi. Terkait beberapa kendala, termasuk kekurangan anggaran itu tidak cukup karena jumlah pendaftar di luar perkiraan," jelas Jajang kepada wartawan di kantor Pemkab Klaten.
Masalah itu, kata Jajang, akan segera dikaji bersama instansi terkait. Kajian itu untuk mengetahui mekanisme pergeseran anggaran yang mungkin bisa.
"Kita akan bicarakan bersama bagian hukum maupun badan pengelola keuangan mekanismenya seperti apa. Yang jelas kita berupaya mencarikan solusi," terang Jajang.
Sebelumnya diberitakan, para kepala desa (kades) di Klaten mengaku pendaftar calon perangkat desa yang digelar serentak membeludak. Namun mereka mengeluhkan anggaran di APBDes yang minim untuk pelaksanaan seleksi.
"Ini masing bingung mau bagaimana. Anggaran yang dianggarkan hanya Rp 10 juta," ujar Kades Serenan, Kecamatan Juwiring, Sri Suhadi, kepada detikJateng, Jumat (5/8).
Menurutnya jumlah pendaftar untuk empat formasi perangkat desanya mencapai 55 orang. Dengan biaya seleksi Rp 650 ribu per orang.
"Untuk seleksi saja masih kurang. Itu belum untuk kegiatan panitia seleksi karena sejak awal tidak menduga banyak pendaftarnya," imbuhnya.
(rih/aku)