.webp)
Jembatan jalan Raya Klaten-Karanganom di Desa Kadirejo, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah mulai dibangun. Jembatan alternatif ke arah Boyolali yang putus sejak lama itu sudah mulai dikerjakan.
"Sudah 2-3 hari ini mulai ada pekerjaan di lokasi. Selaku masyarakat ya senang," ungkap warga sekitar, Husni (42) kepada detikJateng di lokasi, Senin (7/8/2022) pagi.
Rencana pembangunan jembatan itu, sebut Husni, sempat terus mundur. Ke depannya warga berharap jembatan itu dibangun lebih kuat dari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu yang utara sempat belum lama dibangun. Yang ambruk ini yang belum karena bangunan peninggalan kolonial," jelas Husni.
Husni menyatakan selama jembatan itu putus warga sangat kerepotan. Sebab jalan alternatifnya hanya jalan desa yang memutar dan sempit.
''Waa...ya repot. Mau pergi ke wilayah utara harus memutar, lewat jalan kampung dan harus antre dengan kendaraan lainnya," imbuh Husni.
Pemilik warung di dekat jembatan, Jarwo, mengaku lega akhirnya pembangunan dimulai. Menurutnya sempat ada rencana pembangunan pada tanggal 14 Juli lalu.
"Sudah dua hari ini dikerjakan. Tapi belum dengan alat berat, baru manual," jelas Jarwo kepada detikJateng di lokasi.
Jarwo berharap kualitas jembatan yang kuat sehingga tidak rusak diterjang banjir. Sebab selama jembatan putus, warungnya terdampak sepi pembeli.
"Selama jembatan putus, warung-warung di sini sepi. Ada yang beli tapi cuma pelanggan dan warga lokal, yang pengguna jalan tidak ada," kata Jarwo.
Pantauan detikJateng di lokasi, sekitar 10 orang pekerja sudah berkegiatan di lokasi. Mereka menggempur pembatas jembatan maupun bongkahan sisa badan jembatan yang ambruk di alur sungai.
Sekcam Kecamatan Karanganom, Wachju Adi Pratomo, menyatakan proyek sudah dimulai sejak Sabtu dua hari lalu.
"Sabtu itu saya cek sudah dimulai. Tapi nilainya berapa dan kapan selesainya kita tidak berwenang," ungkap Wachju kepada detikJateng.
Plt Kepala DPUPR Pemkab Klaten, Suryanto, menambahkan proyek pembangunan jembatan sudah dimulai. Direncanakan pembangunan ini membutuhkan waktu 4 bulan.
"Direncanakan 4 bulan pekerjaan. Ini mulai dikerjakan," ungkap Suryanto.
(sip/aku)
