Kisah Menyayat Hati ABG Boyolali 2 Bulan Tidur di Makam Ayah

Round-Up

Kisah Menyayat Hati ABG Boyolali 2 Bulan Tidur di Makam Ayah

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 07 Agu 2022 16:56 WIB
Petugas Satpol PP Boyolali mengecek lokasi makam yang ditinggali ABG, Jumat (5/8/2022).
Petugas Satpol PP Boyolali mengecek lokasi makam yang ditinggali ABG, Jumat (5/8/2022). Foto: dok. Satpol PP Boyolali
Solo -

Seorang ABG di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, diketahui tidur di samping makam di sebuah kompleks pemakaman umum. Ternyata remaja laki-laki itu tidur di makam ayahnya dan sudah berlangsung selama dua bulan ini.

Berikut ini fakta-fakta peristiwa tersebut:

Awal mula terungkap

Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali Tri Joko Mulyono mengatakan penemuan ABG tersebut berawal ketika petugas Satpol PP melakukan patroli di wilayah Kota Boyolali. Saat itu petugas menemukan remaja laki-laki sedang mengamen dengan cara membersihkan kaca mobil di traffic light Surowedanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin tim patroli Satpol PP menemukan ada bocah sedang sulak-sulak (membersihkan kaca) mobil di lampu merah Surowedanan. Sesuai Perda Ketertiban Umum kan nggak boleh. Akhirnya oleh tim patroli (anak tersebut) dibawa ke kantor untuk diberikan pembinaan," kata Tri Joko Mulyono kepada detikJateng, Jumat (5/8/2022).

Oleh tim patroli dari Bidang Ketertiban Umum (Tibum), remaja tersebut diserahkan ke Bidang Penegakkan Perda Satpol PP. Tri Joko kemudian memintai keterangan terhadap remaja yang diketahui berinisial BW (16) tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya tanya rumahnya itu mengaku dari Sawit. Yang bikin kaget itu, rumahnya mengaku di Sawit, ternyata nggak pulang ke rumah. Tapi tidurnya di kuburan," jelas Tri Joko.

2 Bulan Tidur di Makam Ayah

Setelah ditelusuri, BW sudah sekitar dua bulanan ini tidur di sebuah cungkup makam di kompleks pemakaman Klaseman, Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Dekat perbatasan dengan Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.

Jika siang hari, dia cari uang untuk makan dengan jual jasa dengan membersihkan kaca-kaca mobil saat berhenti di lampu merah. Kemudian malam harinya dia kembali ke makam tersebut untuk istirahat dan tidur.

"Ngakunya nggak punya rumah. Orang tua sudah nggak ada semua. Tidur di makam itu katanya kuburannya bapaknya. Tidur di cungkup makam, di samping makam bapaknya. Bocah ini sudah yatim piatu," imbuh Tri Joko.

Di makam tersebut, lanjutnya, ditemukan selimut, kaus, baju-baju ganti, sepatu, sejumlah sajadah dan barang-barang milik BW. Dengan kondisi tersebut, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), untuk menangani BW.

Halaman selanjutnya, pengakuan ABG...

Pengakuan ABG

BW mengaku sudah dua bulan terakhir tidur di dekat pusara ayahnya di pemakaman umum Klaseman, Gatak, Sukoharjo.

"Sudah bingung tidak ada tempat lagi. Ya sudah saya tidur di situ, dekatnya (makam) bapak saya," kata BW, ditemui detikJateng di rumah singgah Dinas Sosial Kabupaten Boyolali, Jumat (5/8).

BW mengaku sudah yatim piatu. Dia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara berasal dari Karangdowo, Kabupaten Klaten.

"Sudah dua bulan lebih sedikit tidur di makam itu," kata BW.

Dia mengaku nekat tidur di makam tersebut karena tidak memiliki rumah sendiri. Selain itu juga dia mengaku ingin menemani bapaknya, yang juga dimakamkan di pemakaman tersebut. BW tidur di samping cungkup makam.

"Ingin menemani bapak saya," ucap dia.

Saat di makam tersebut, dia pun seringkali membersihkan cungkup yang ditempatinya tidur. Rumput-rumput liar di makam bapaknya juga dicabuti.

Dibawa ke Rumah Singgah

Dinas Sosial Boyolali akhirnya membawa BW ke rumah singgah.

"Mendapati kondisi bocah ini, sudah dua bulan ini tidur di makam, kami langsung koordinasi dengan Dinas Sosial dan DPPKBP3A (Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), untuk menanganinya," ujar Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali, Tri Joko Mulyono, kepada detikJateng, Jumat (5/8).

Dari hasil kesepakatan bersama, akhirnya BW diambil dan ditempatkan di rumah singgah Dinas Sosial Boyolali, di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Mojosongo. Satpol PP bersama Dinas Sosial, DPPKBP3A dan BW, mengambil barang-barang milik BW di makam tersebut untuk selanjutnya diantarkan ke rumah singgah.

"Karena ini statusnya adalah anak dan itu temuannya di wilayah kita (Boyolali) akhirnya kita ambil langkah pertama adalah mengamankan anak itu dulu. Kita koordinasi dengan dinas sosial, DPPKBP3A dan ditempatkan di rumah singgah," kata Tri Joko.

Di rumah singgah ini, juga terdapat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan orang terlantar. BW ditempatkan di kamar khusus di samping kantor sehingga tidak menjadi satu dengan ODGJ dan orang terlantar.

"Tadi yang penting saya bawa ke rumah singgah dulu. Rencananya setelah ini baru akan kita koordinasi stakeholder terkait. Kita koordinasi dengan BLK untuk diberikan pelatihan kerja. Juga rencananya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk kemungkinan bisa sekolah kejar paket, karena anak ini hanya lulusan SD," tambah dia.

Senang di Rumah Singgah

BW pun manut dan mengaku sangat senang ditempatkan di rumah singgah tersebut. Dia pun ingin sekali mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang ditawarkan petugas.

"Saya ingin maju," kata BW.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads