"Rumah yang juga berfungsi sebagai kios handphone tersebut ditempati korban bersama tiga orang anaknya," kata Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Umar Fauzi, Sabtu (6/8/2022).
Menurutnya kebakaran bermula saat korban memasak air sekira pukul 00.00 WIB. Namun, dia ketiduran sehingga pada pukul 01.00 WIB api dari kompor sudah membesar dan membakar bagian dapur rumah.
"Mengetahui hal tersebut korban lalu mencoba menyelamatkan tiga orang anaknya. Dua orang anaknya berhasil diselamatkan, namun korban beserta satu anaknya yang lain terjebak di dalam rumah dan tak bisa menyelamatkan diri akibat api yang membesar," ujarnya.
"Yang meninggal ibu dan satu anaknya, dua anak yang lain berhasil diselamatkan," kata Ketua RT 03 RW 03 Kelurahan Bancar, Hestu kepada detikJateng di lokasi (6/8/2022).
Hestu menerangkan dua orang korban meninggal masing-masing adalah Fena Juliana (44) dan anak laki-lakinya bernama Josep Teode (7). Sebelum meningal, kata dia, Fena membangunkan ketiga anaknya untuk menyelamatkan diri.
"Tahu rumahnya kebakaran, dia kan bangunin anak-anaknya dia juga keluar. Tapi setelah di luar ternyata satu anaknya masih di dalam akhirnya masuk lagi tapi pas mau keluar di pintu depan kejatuhan kayu jadi terjebak mereka," ucapnya.
Kobaran api yang sangat besar membuat ibu dan anak itu tak bisa menyelamatkan diri. Keduanya akhirnya meninggal terpanggang api yang melalap rumah yang mereka tinggali.
Saat ini kata Hestu, jenazah korban sudah berada di rumah duka di depan SMA 1 Purbalingga Jalan Sungkoni.
"Sekarang sudah dibawa ke rumah duka, info yang saya terima jenazah akan dikremasi karena nggak bisa juga dimandikan," tuturnya.
(apl/aku)