Direktur RS Jiwa Solo, Tri Kuncoro, mengklaim ruangan yang terbakar pagi tadi sudah sesuai standar. Meski demikian, pihaknya tetap akan mengevaluasi kejadian yang menewaskan dua pasien dalam ruang isolasi tersebut.
"Sudah terstandar semua ruangannya. Setiap tahun selalu ada akreditasi juga," kata Tri Kuncoro saat dijumpai di RS Jiwa Solo, Jumat (5/8/2022).
Meski begitu Tri mengakui adanya fasilitas yang belum lengkap. Seperti dalam ruangan yang terbakar, di Ruang Puntadewa RSJD dr Arif Zainudin Solo itu tidak dilengkapi dengan water sprinkler.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya belum tersedia (water sprinkler), tapi ini jadi evaluasi nanti," kata dia.
Menurutnya, petugas jaga sudah melaksanakan tugas sesuai prosedur. Namun Tri menilai kebakaran tersebut memang cukup besar sehingga petugas kewalahan menangani.
"Kita sudah siapkan APAR di berbagai titik, ternyata belum mampu memadamkan api. Kecepatan dalam reaksi, koordinasi, dan harmonisasi satu sama lain dalam pertolongan bersama ini akan kami tingkatkan," katanya.
Ada 7 Pasien Terikat
Dua orang pasien tewas dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo pagi ini. Selain itu, ada 2 pasien yang mengalami luka berat dan 1 pasien luka ringan.
Wakil Direktur dan Kepala Bagian Umum RSJD Solo, Joko Mulyono menjelaskan bahwa kebakaran itu terjadi di ruang Puntadewa dan ruang isolasi psikiatri.
"Pada saat kejadian di Ruang Puntadewa sisi timur yang menjadi lokasi kebakaran ditempati oleh tujuh orang pasien yang di-restrain (dilakukan pengikatan) karena dalam kondisi gaduh gelisah," katanya melalui keterangan tertulis, hari ini.
Adapun ruang isolasi psikiatri saat itu diisi dua pasien. Namun, menurutnya, korban yang tewas dalam kejadian tersebut justru pasien yang berada di ruang isolasi.
(bai/sip)