"Itu (guguran) kayaknya longsoran (material lama). Bukan guguran lava," kata Kepala Dusun (Kadus) Stabelan, Maryanto, kepada detikJateng Jumat (5/8/2022).
Guguran tersebut terjadi sekitar pukul 08.48 WIB, terlihat jelas dari Dukuh Stabelan. Warga yang saat itu sedang beraktivitas secara reflek melihat ke arah Gunung Merapi.
"Longsoran mengarah ke hulu Kali Trising," jelasnya.
Namun demikian, kata Maryanto, guguran dari puncak Merapi itu tak sampai membuat panik warga. Masyarakat di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi itu tetap beraktivitas seperti biasanya.
"Aman, warga nggak panik, masih beraktivitas seperti biasanya," imbuh dia.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Tri Mujiyanto, dikonfirmasi membenarkan terjadianya guguran material dari puncak Merapi tersebut. Guguran mengarah ke barat laut.
"Guguran material lama. Jam 08.48 WIB," jelas Tri Mujiyanto.
Menurut dia, guguran tersebut mengarah ke Kali Trising dengan jarak luncur sekitar 500 meter. Merapi saat ini masih dalam status siaga atau level III.
(apl/ahr)