ASEAN Para Games 2022

Haru Maria Goretty Sabet Emas Balap Kursi Roda

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Kamis, 04 Agu 2022 18:15 WIB
Maria Goretty Sumiyati jadi yang tercepat di balap kursi roda klasifikasi T54 nomor 400 meter ASEAN Para Games 2022, Solo, Kamis (4/8/2022). (Foto: dok Inaspoc)
Solo -

Maria Goretty Sumiyati berteriak lepas. Berulang kali dia memekikkan nama Indonesia saat victory lap sebagai selebrasi setelah menjadi yang tercepat di balap kursi roda klasifikasi T54 nomor 400 meter. Perempuan asal Cilacap ini mengaku dirinya sangat emosional dalam kemenangan ini.

Sebelumnya di nomor 100 meter ia harus puas dengan medali perak. Di nomor berikutnya, 200 meter, ia tak terbendung dan meraih emas. Kemenangan di nomor 400 meter adalah pertarungan terakhirnya di ASEAN Para Games Solo 2022 ini.

"Ini terakhir makanya saya teriak-teriak 'Indonesia, Indonesia'. Ini Penghabisan," kata Maria usai final 400 meter balap kursi roda putri di Stadion Manahan, Solo, dalam rilis yang diterima detikJateng, Kamis (4/8/2022).

Dalam laga final itu Maria langsung melesat melampaui rival-rivalnya setelah sekitar 100 meter dari titik start. Ia semakin tak terkejar setelah melahap setengah jarak lomba, dan finis dengan mencatatkan waktu 1 menit 2,77 detik.

Atlet Thailand Techinee yang meraih posisi kedua, kalah 1.750 detik dari Maria. Sementara atlet Indonesia lainnya, Nina Gusmita meraih medali perunggu dengan catatan waktu 1 menit 6 detik.

Tiga pesaing lain yakni Hyatfa Chuiaui, dan Atitaya Chookerd (Thailand), serta Prudencia Panaligan (Filipina), berturut-turut tercecer di urutan paling belakang.

Perjuangan Maria dari Duka Menjadi Juara

Maria belum lama mengenal dunia keatletan. Perkenalannya dengan dunia olahraga paralimpiade justru berawal dari kisah duka ketika kehilangan anaknya yang baru dia lahirkan.

Di tengah kondisi itu, ia diajak untuk berolahraga agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Maria pun menuruti ajakan itu meski sedang trauma.

"Pada 2014 akhir masuk National Paralympic Commitee (NPC) DKI Jakarta. Ceritanya saya dikasih anak dan meninggal. Saya trauma sedih, saat itu ada yang ngajak saya olahraga. Ya di situ saya ikut dari pada mikirin ini, yuk kita bangkit, olahraga saja. Saya latihan sambil sedih-sedih," kisah perempuan kelahiran 20 Juni 1988 ini.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...



Simak Video "Video: Polda Jateng Kawal Aksi BEM Solo Raya, Jamin Hak Warga untuk Bersuara"

(rih/sip)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork