.webp)
Mana yang kamu pilih, menjadi seorang raja ataukah pegawai negeri sipil? Mungkin banyak dari kamu yang lebih memilih menjadi seorang raja dengan bayangan kemegahan istananya.
Padahal, orang Indonesia yang menjadi PNS pertama adalah seorang raja. Dia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX atau yang memiliki nama kecil Dorodjatun. Dia adalah raja di Keraton Jogja.
Twitter resmi Pemda Jogja pernah mengunggah foto kartu pegawai milik HB IX. Foto itu dicuitkan pada November 2019 lalu, tepatnya pada saat HUT ke-48 Korpri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahukah sedulur, bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah PNS pertama di Indonesia dengan NIP (Nomor Induk Pegawai) 010000001," tulis @humas_jogja dalam unggahannya.
Kartu kepegawaian dalam foto itu memuat beberapa data, seperti nama, nomor induk pegawai (NIP) hingga foto wajah HB IX. Sebagai PNS pertama, Sri Sultan HB IX memiliki NIP yang cantik, yaitu 01000001.
Dari kartu itu juga diketahui bahwa Sri Sultan HB IX menjadi pegawai negeri sejak 1940. Diketahui, Sri Sultan HB IX juga menduduki tahta sebagai raja di tahun yang sama.
Adapun kartu pegawai itu baru diterbitkan pada 1974 dan ditandatangani oleh Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara, AE Manihuruk.
Uniknya, Manihuruk yang menandatangani kartu itu justru bukan merupakan PNS.
"Alm. A.E Manihuruk yang mengangkat Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai PNS pertama di Indonesia. Beliau merupakan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara yang saat itu statusnya bukan PNS, karena Kepala Badan kebanyakan berasal dari pejuang, tentara atau politikus," cuit penjelasan @humas_jogja.
Selain menjadi seorang pegawai negeri sipil, Sri Sultan HB IX juga beberapa kali menduduki jabatan yang cukup tinggi. Dia menjadi Wakil Presiden RI kedua menggantikan Muhammad Hatta.
Selain itu, dia juga pernah menjadi wakil perdana menteri serta menduduki beberapa jabatan menteri.
Dikutip dari kratonjogja.id, selain berkiprah di bidang politik, Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Khusus mengenai kepanduan ini, beliau menyandang medali Bronze Wolf dari organisasi resmi World Scout Committee (WSC) sebagai pengakuan atas sumbangsih seorang individu kepada kepanduan dunia.
Sri Sultan HB IX meninggal saat tengah berkunjung ke Amerika di tahun 1988. Dia lantas dibawa pulang ke Indonesia dan dimakamkan di Imogiri.
Berdasar SK Presiden Republik Indonesia Nomor 053/TK/Tahun 1990, pada tanggal 30 Juli 1990, atas jasa-jasanya kepada negara, Sri Sultan HB IX dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
(ahr/aku)
