Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang di Jalan Cilosari Dalam, Kemijen, Kota Semarang, kerap makan korban. Warga sekitar meminta jalan tersebut dipasang palang perlintasan.
Kejadian terakhir menimpa seorang pemotor yang tewas tersambar kereta api di perlintasan tersebut, Selasa (2/8) kemarin.
"Harapannya ya kalau bisa dikasih palang, soalnya di sini ramai juga walaupun di sini jalan kampung," kata pemilik warung di dekat perlintasan, Nunu (52), saat ditemui di warungnya, Rabu (3/8/2022).
Pantauan detikJateng di lokasi, terlihat jalan itu memiliki lebar sekitar 6 meter. Bahkan, truk tangki pun bisa melintas dengan leluasa.
Jalan Cilosari Dalam merupakan jalan alternatif yang bisa menghubungkan Jalan Pantura Raya dengan Jalan Kaligawe Raya. Jalan itu biasanya ramai ketika pagi dan sore.
Di sana sudah ada plang yang mengingatkan untuk berhati-hati. Namun dari arah Jalan Pantura, tulisannya terbilang kecil dan kurang terlihat jika tidak dari dekat.
"Setiap jam-jam kerja itu kan anak sekolah berangkat, kalau pagi itu ramai kalau siang kan nggak mesti," kata Nunu.
Tanpa ada palang pintu, pengendara yang melintas kerap dihantui rasa takut. Sebab jalan itu terkenal karena sering terjadi kecelakaan atau tersambar kereta.
"Sebenarnya sering sih, cuma kalau sekarang kan nggak kaya dulu, udah jarang, hampir setiap tahun sih," katanya.
Sebelum kecelakaan yang menewaskan pemotor Selasa (2/8) kemarin, seingat Nunu terjadi dua kali kejadian pengendara tersambar kereta di tahun 2021.
"Kemarin tuh kayaknya dua, anak sekolah sama bapak-bapak," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya..
(aku/rih)